SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad melaju ke final (JIBI/badmintonindonesia.org)

Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad melaju ke final (JIBI/badmintonindonesia.org)

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Solopos.com, GUANGZHOU — Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang maju ke final setelah menaklukkan Zhang Nan/Zhao Yunlei tiga set 15-21, 21-18, 21-13, sempat bermain buruk di game pertama. Liliyana mengakui mereka sempat lengah.
 
“Saat itu sebetulnya kami sudah unggul di game pertama, tetapi kami banyak melakukan kesalahan sendiri, jadi lawan bisa mengembangkan permainan,” kata Liliyana usai pertandingan seperti dilansir portal resmi PBSI, badmintonindonesia.org, Minggu (11/8/2013).
 
Menyadari kekeliruan di game awal, Tontowi/Liliyana tampil lebih agresif di game kedua. Pasangan juara All England 2012 dan 2013 ini balik unggul dan memaksa Zhang/Zhao bermain rubber game. Kemenangan di game kedua membuat Tontowi/Liliyana makin yakin di game penentuan.
 
“Dari awal kami sudah memimpin, kami tak mau terulang lagi kejadian di game pertama. Kami pun fokus satu demi satu poin. Akhirnya kami bisa menang dan di game ketiga pastinya lebih percaya diri,” ungkap Liliyana.

Zhang/Zhao yang diunggulkan di tempat kedua ini gagal membalas kekalahan atas pertemuan terakhir mereka dengan Tontowi/Liliyana di final All England 2013. Tontowi/Liliyana pun memperbaiki rekor pertemuan mereka dengan Zhang/Zhao menjadi sama kuat 4-4.
 
Tontowi/Liliyana sebetulnya berpeluang untuk memenangkan game pertama saat unggul 15-13. Sayangnya, kesalahan-kesalahan demi kesalahan terus dilakukan sehingga Zhang/Zhao meraih delapan poin berturut-turut dan mengunci perolehan angka Tontowi/Liliyana.

Namun di game kedua dan ketiga Zhang/Zhao balik tertekan. Pada saat kedudukan 8-6 untuk keunggulan Tontowi/Liliyana, Zhang memprotes keputusan hakim garis karena ia menganggap bola pengembalian Tontowi keluar lapangan. Sayangnya wasit tak mengindahkan protesnya.
 
Semakin kesal, Zhang mencoba mengulur-ngulur waktu dan mengganti baju tanpa seizin wasit, ia pun diganjar kartu kuning pada kedudukan 10-6 untuk keunggulan pasangan Indonesia. Tontowi/Liliyana tampaknya memanfaatkan situasi ini, mereka makin mengendalikan permainan dan akhirnya melaju ke final.
 
“Tontowi/Liliyana sebetulnya sudah bermain dengan benar, tapi sayang ada kesalahan-kesalahan tidak perlu di game pertama. Kedua pasangan ini bermain cukup bagus, Tontowi/Liliyana juga tidak bermain dalam tekanan” tambah Nova Widianto, Asisten Pelatih Ganda Campuran PBSI.

Kemenangan ini disambut gembira Ketua Umum PP PBSI, Gita Wirjawan. “Dalam suasana Lebaran, para atlet kita berjuang habis-habisan di Guangzhou untuk mengibarkan Merah Putih. Saya salut dengan Tontowi/Liliyana dan Hendra/Ahsan. InsyaAllah mereka bisa berhasil membawa pulang gelar juara dunia ke Tanah Air,” ujar Gita Wirjawan.

Dengan hasil ini, maka Indonesia menempatkan dua wakil di babak final. Sebelumnya pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang siang ini juga menyingkirkan wakil tuan rumah, Cai Yun/Fu Haifeng dengan skor 21-19, 21-17. (JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya