SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo (JIBI/Solopos/Dok)

Calon Ketua Umum PSSI Solo untuk sementara ini sesuai SD/ART ditetapkan kepada Wali Kota Solo.

Solopos.com, SOLO — Niat Pasoepati meramaikan bursa calon Ketua Umum (Ketum) PSSI Solo tampaknya harus tertunda sementara waktu.
Sesuai aturan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PSSI Solo, posisi ketum hanya bisa ditempati oleh Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, selaku pemegang ex officio. Oleh sebab itu, jabatan ketum tertutup bagi orang lain, baik di dalam maupun di luar kepengurusan PSSI Solo.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Juru bicara DPP Pasoepati, Amir Tohari, mengatakan tidak mempermasalahkan penetapan Wali Kota sebagai Ketum PSSI Solo. Dengan penetapan Wali Kota sebagai Ketum PSSI Solo, sambung dia, muscab bisa dikatakan telah selesai.

Demikian pula dengan tertutupnya kans Pasoepati untuk mengajukan nama kandidat ketum dari kalangan suporter. “Jika soal ketum memang sudah diatur dalam AD/ART yang menyebutkan Wali Kota sebagai ex officio ya tidak masalah. Kalau aturan mainnya enggak memungkinkan, saya kira siapapun enggak akan memaksakan diri dan bertindak konyol,” ulas dia saat dihubungi Espos, Jumat (26/12/2014) malam.

Sebelumnya, sejumlah nama tokoh suporter mengemuka dalam bursa pencalonan Ketum PSSI Solo. Salah satunya adalah Penasehat sekaligus mantan Wakil Presiden (Wapres) DPP Pasoepati, Langgeng Jatmiko. Namun, para suporter harus mulai melupakan keinginan mengusung calon pemimpin badan otoritas sepak bola di Kota Bengawan itu.

“Beberapa waktu lalu, saya sudah menyampaikan kalau memang dibutuhkan kami siap [mengajukan kandidat ketum]. Sebenarnya, wacana itu kami lontarkan karena ingin memecah kebuntuan muscab yang dari waktu ke waktu enggak ada kepastian. Kami sadar dan tahu soal aturan tersebut, saya kira sudah selayaknya muscab dikembalikan ke aturan yang ada,” jelas Amir.

Meski urung meramaikan bursa calon ketum, Amir mengaku lega mendengar jadwal muscab yang kemungkinan akan diselenggarakan pada 11 Januari mendatang. Dia berharap muscab tidak sekadar digelar untuk menetapkan para pengurus lama dalam kepengurusan anyar.

“Lewat muscab, harus bisa dipilih pengurus-pengurus baru yang bisa membawa Persis menjadi lebih baik. Pengurus Persis juga harus menyampaikan kondisi keuangan selama musim kompetisi kemarin. Melihat perkembangan persepakbolaan saat ini, Persis butuh orang-orang yang bisa menjalankan bisnis sepak bola, bukan sekadar tahu soal sepak bola,” tutur dia.

Sementara itu, Langgeng Jatmiko menuturkan akan memastikan aturan pemilihan ketum yang berlaku dalam AD/ART PSSI Solo sebelum memutuskan mundur. Jika tak memungkinkan menduduki jabatan ketum, dia berharap para tokoh suporter bisa terlibat dalam struktur kepengurusan PSSI Solo.

“Sebenarnya, saya tidak mencalonkan diri, hanya teman-teman Pasoepati yang menginginkan. DPP Pasoepati juga belum memutuskan siapa yang akan dicalonkan,” ujar dia.

“Yang jelas kalau [suporter] menjadi pengurus bisa, tapi untuk menjadi ketum berarti enggak ada kans. AD/ART sebenarnya masih bisa diubah di muscab kan? Tapi, kalau 26 klub internal masih mengingkan Pak Rudy [F.X. Hadi Rudyatmo] sebagai ketum ya tidak masalah, secara pribadi beliau masih sangat mampu memimpin PSSI Solo dan Persis,” imbuh Langgeng. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Wali Kota Solo Fx Hadi Rudyatmo pemegang Ketua Umum PSSI Cabang Solo. JIBI/dok/Solopos

Wali Kota Solo Fx Hadi Rudyatmo pemegang Ketua Umum PSSI Cabang Solo. JIBI/dok/Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya