SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
JOGJA—Asisten pelatih PSIM, Maman Durachman sepertinya harus ekstra bersabar untuk bisa menemukan talenta muda. Pasalnya dari sebanyak 48 calon pemain yang mengikuti seleksi dari 26 klub anggota perkumpulan PSIM, rata-rata memiliki kualitas di bawah standar.
“Kalau dilihat memang rata-rata jauh dari kelayakan. Namun saya akan mencoba memaksimalkan waktu yang ada, entah nanti berapa yang bisa diambil untuk dijadikan pemain magang,” kata eks pelatih PSS Sleman itu di sela-sela seleksi pemain magang di Stadion Mandala Krida, Senin (26/9) sore.
Selain pusing dengan kualitas yang diperlihatkan calon pemain magang PSIM, diakui Maman pihaknya juga kesulitan untuk mencari stok pemain yang ada. Dari 48 calon pemain yang ada, sebagian besar yang mengikuti seleksi justru menempati posisi sebagai pemain tengah.
“Saya akan kasih kesempatan hingga Rabu nanti. Hari ini belum ada pencoretan, karena memang belum kesemuanya datang. Kami harapkan Rabu nanti sudah ada,” sambung Maman.
Sedangkan dari pantuan Harian Jogja di lapangan dari 48 calon peserta yang mengikuti seleksi, peserta justru didominasi pemain asal Diklat PSIM. Sebanyak 13 pemain Diklat PSIM ikut ambil bagian, sementara sisanya berasal dari klub di Divisi I dan Divisi Utama Pengcab PSSI Kota Jogja.
Direktur Teknik PT PSIM, Dwi Irianto menyatakan pihaknya memang tidak melakukan pembatasan kuota bagi pemain yang bakal masuk sebagai pemain magang PSIM. Nantinya diharapkan pemain hasil seleksi yang ada akan mampu mengisi kebutuhan pemain magang yang ada di PSIM. “Tidak ada batasannya, kami serahkan sepenuhnya masalah teknis ini kepada tim pelatih. Nantinya PSIM memang selain akan diisi pemain magang yang didaftarkan juga diisi pemain magang,” pungkasnya.(Harian Jogja/Jumali)
HARJO CETAK