Sport
Rabu, 11 September 2013 - 07:46 WIB

CHINA MASTERS 2013 : Misi Sulit Pemain Merah-Putih

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dionysius Hayom Rumbaka (pbdjarum.org)

Solopos.com, CHANGZHOU – Para wakil Merah-Putih akan menghadapi tantangan sulit saat mengawali debutnya di kejuaraan bulu tangkis China Masters 2013. Sebanyak delapan dari 13 wakil Indonesia harus menghadapi perlawanan sulit dari para jagoan tuan rumah, China, sejak babak pertama.

Babak utama China Masters akan mulai digelar hari ini, Rabu (11/9) di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzhou, China. Dilansir bwf.tournamentsoftware.com, wakil Indonesia yang kali pertama maju bertanding adalah tunggal putra Dionysius Hayom Rumbaka. Pebulu tangkis asal Jawa Tengah itu akan menghadapi wakil tuan rumah, Zhou Wenlong.

Advertisement

Sementara di sektor ganda campuran, Lukhi Apri Nugroho/Annisa Saufika, berpeluang untuk bertemu unggulan pertama, Xu Chen/Ma Jin di babak kedua. Namun, terlebih dahulu pasangan Lukhi/Annisa harus melewati pasangan China lainnya, Liu Cheng/Bao Yixin, di babak pertama.

Menilik hasil undian yang cukup berat, terutama yang menimpa Lukhi/Anissa, Kepala Pelatih Ganda Campuran PBSI, Richard Mainaky, justru bersyukur.

“Justru ini yang saya mau, supaya pemain kita merasakan permainan pemain China. Kalaupun tidak China, ya setidaknya pemain-pemain kelas dunia. Peluang memang berat untuk Lukhi/Annisa, tetapi mereka dapat pengalamannya,” ujar Richard di Pelatnas Cipayung, seperti dilansir badmintonindonesia.org, Selasa (10/9).

Advertisement

“Saya melihat Korea, mereka banyak kirim pemain muda dan akhirnya selalu ‘digebukin’ sama pemain-pemain China. Tetapi lama-lama mereka terbiasa dan termotivasi dan sadar dimana kekurangan mereka,” tambahnya.

Pada China Masters ini, Indonesia tampil tanpa kekuatan penuh. Ganda campuran yang berstatus juara dunia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, tak diturunkan.

Sebagai gantinya, Richard mengirimkan dua pasangan muda lainnya, yakni Riky Widianto/Richi Puspita Dili serta Irfan Fadhilah/Weni Anggraini.

Advertisement

Richard tak berharap banyak dari pasangan ganda campuran ini. Ia hanya berharap mereka mendapat pelajaran berharga setelah menjajal pertarungan dengan para pasangan ganda campuran dunia.

“Mereka sudah merasakan permainan pasangan unggulan Indonesia yaitu Tontowi/Liliyana. Sekarang rasakan bagaimana menghadapi unggulan-unggulan dari negara lain,” imbuh Richard.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif