SOLOPOS.COM - Christian Hadinata (sportiplus.com)

Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja

Christian Hadinata (sportiplus.com)

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

JOGJA—Legenda bulu tangkis Indonesia, Christian Hadinata menilai ada dua masalah besar dalam pengembangan cabang bulu tangkis nasional.

Masalah pertama menurut dia adalah setiap kepengurusan Pengurus Besar (PB) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) selalu ingin mendapatkan “nama” di periode kepengurusannya. Akibatnya, hanya pemain-pemain senior yang dikirim mengikuti berbagai kejuaraan.

“Itu menyebabkan atlet junior kurang mendapatkan kesempatan sehingga kurang adanya regenerasi,” ujarnya di GOR Amongrogo, Jogja pekan lalu.

Menurut dia, kebiasaan mengirimkan atlet senior ke ajang bergengsi membuat atlet junior dari negara lawan mendapatkan lawan yang bagus sehingga dimanfaatkan oleh negara lain untuk belajar. “Sehingga ketika bertemu untuk ketiga kalinya, kemampuan pemain junior tersebut sudah melebihi pemain senior Indonesia,” imbuhnya.

Sebaliknya, pemain junior Indonesia yang tidak pernah dikirim ke ajang bergengsi tidak mendapatkan lawan tanding yang bagus di mana mereka bisa menimba pengalaman.

“Masalah kedua adalah adanya kesenjangan yang besar antara bulu tangkis Jawa dan luar Jawa. Ada anggapan kalau mau sukses di bulu tangkis harus pergi ke Jawa dan masuk klub-klub besar. Hal itulah yang menyebabkan perbedaan kemampuan,” jelas Christian.

Ia juga menilai di Indonesia belum ada pedoman cara bermain bulu tangkis yang dibukukan sehingga bisa diikuti atlet-atlet dari seluruh wilayah Indonesia. Ia mencontohkan China yang sudah memiliki buku paduan bermain bulu tangkis yang digunakan oleh seluruh wilayah China.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya