SOLOPOS.COM - Pemain Paraguay Derlis Gonzalez merayakan golnya ke gawang Brasil. JIBI/Rtr/Carlos Garcia Rawlins

Copa America 2015 diwarnai cerita sedih salah satu bintang Paraguay Derlis Gonzalez. Dia harus kehilangan paman.

Solopos.com, CONCEPCION— Pada Minggu (28/6/2015) WIB merupakan hari yang menyenangkan sekaligus menyedihkan dalam hidup penyerang Paraguay, Derlis Gonzalez.
Pemuda berusia 21 tahun tersebut menjadi pemain kunci Paraguay menyingkirkan juara dunia lima kali dari perempat final Copa America di Alcaldesa Ester Roa Rebolledo, Concepcion, Chile.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Sekitar 20 menit menjelang laga bubar, Gonzalez mencetak gol penyama kedudukan dari titik putih setelah Paraguay tertinggal gol Robinho. Pertandingan akhirnya dilanjutkan lewat adu penalti.

Dalam adu penalti itu, penyerang FC Basel menjadi eksekutor terakhir Paraguay yang menentukan kemenangan timnya 4-3 di adu tos-tosan dan berhak lolos ke semifinal.

Namun, Gonzalez juga mengalami kejadian tak menyenangkan dalam hidupnya. Pasalnya, sang paman yang menyaksikan pertandingan tersebut lewat siaran langsung televisi dari Paraguay, meninggal dunia karena serangan jantung.

“Kenapa hari ini paman? Mengapa? Anda meninggalkanku setelah serangan jantung karena saya terlalu banyak memberi kesenangan dan kebahagiaan. Saya tidak percaya ini,” tulis Gonzalez dalam akun Twitter pribadinya sambil mengunggah foto sang paman, seperti dilansir Soccerway.

Selain Gonzalez, tiga eksekutor Paraguay juga sukses memperdayai kiper Brasil, Jefferson, dalam adu tos-tosani. Mereka adalah Osvaldo Martinez, Victor Caceres, dan Raul Bobadilla. Sedangkan satu algojo lainnya, Roque Santa Cruz, tak bisa memberi gol.

Dari kubu Brasil, Everton Ribeiro dan Douglas Costa gagal mencetak gol dalam adu penalti. Pelatih Brasil, Dunga, sepertinya memang tak punya pilihan lain untuk memakai dua pemain itu sebagai eksekutor adu penalti. Sebab, beberapa pemainnya telah ditarik keluar lapangan sebelum 90 menit berakhir, salah satunya Robinho.

“Saya ingin tetap di lapangan untuk mengambil penalti, namun saya harus menghormati keputusan pelatih,” urai Robinho yang digantikan Ribeiro pada menit ke-87 alias hanya tiga menit sebelum adu penalti dimulai.

Miranda yang mengenakan ban kapten Brasil pada pertandingan itu meminta rekan-rekan setimnya bangkit, untuk mempersiapkan diri ke kualifikasi Piala Dunia 2018.  (Hanifah Kusumastuti/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya