Sport
Kamis, 11 Juni 2015 - 06:25 WIB

COPA AMERICA 2015 : Perburuan Dimulai, Chile VS Ekuador Jadi Laga Pembuak

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Copa America 2015 dimulai. Chile vs Ekuador menjadi pembuka laga penanda perburuan dimulai.

Solopos.com, SANTIAGO DE CHILE— Chile bertekad mengakhiri kutukan di ajang Copa America ketika memulai laga pembuka turnamen kontinen itu tahun ini melawan Ekuador, Jumat (12/6/2015) pagi WIB.

Advertisement

Chile sudah tujuh kali menjadi tuan rumah turnamen bergengsi Amerika Selatan itu sejauh ini. Namun, dalam enam penyelenggaraan sebelumnya, tim berjuluk La Roja itu hanya sekali melenggang ke final. Itu pun mereka kalah dari Argentina, yaitu pada 1955 silam.

Secara keseluruhan, dari 43 edisi Copa America yang sudah digeber sejak kali pertama pada 1916, Chile sudah empat kali menjejak final. Namun, tak satu pun yang berakhir dengan gelar juara di tangan. Dari seluruh peluang itu, Chile dua kalah dari Uruguay (1956, 1987), sekali kalah di tangan Argentina (1955), dan dalam satu kesempatan lainnya pada final 1979, mereka ditundukkan Paraguay.

Advertisement

Secara keseluruhan, dari 43 edisi Copa America yang sudah digeber sejak kali pertama pada 1916, Chile sudah empat kali menjejak final. Namun, tak satu pun yang berakhir dengan gelar juara di tangan. Dari seluruh peluang itu, Chile dua kalah dari Uruguay (1956, 1987), sekali kalah di tangan Argentina (1955), dan dalam satu kesempatan lainnya pada final 1979, mereka ditundukkan Paraguay.

Optimisme Chile bukan tanpa alasan. La Roja mempunyai sederet pemain kelas dunia dalam diri Claudio Braco, Arturo Vidal, hingga Alexis Sanchez. Keberadaan Mauricio Isla, Gary Medel, Marcelo Diaz, dan Charles Aranguiz pun tak bisa disepelekan. Terlebih, skuat Jorge Sampaoli itu sempat tampil mengejutkan di Piala Dunia 2014 dengan nyaris menyingkirkan tuan rumah, Brasil, di babak 16 besar.

Saat itu, Chile dan Brasil bermain imbang 1-1 hingga babak perpanjangan waktu. Namun, Neymar dkk. lebih berhak melenggang ke perempat final berkat kemenangan melalui drama adu penalti.

Advertisement

“Piala Dunia [2014] menjadi kenangan pahit karena beberapa pemain tidak dalam kondisi terbaik. Kami ingin unjuk diri seperti tahun lalu di Piala Dunia, bahwa kami adalah sebuah tim kuat. Saya pikir kami masih bisa berkembang,” ujar Bravo dilansir Soccerway, Rabu (10/6/2015).

Chile sudah bermain dalam 10 pertandingan sejak Piala Dunia tahun lalu. Hasilnya, La Roja memetik lima kemenangan, mencatat dua kali imbang, dan menelan tiga kekalahan. Anak buah Jorge Sampaoli membawa bekal positif menyambut duel melawan Ekuador berkat kemenangan 1-0 atas El Salvador, Sabtu (6/6/2015).

Ekuador menyambut duel pembuka Grup A melawan Chile dengan modal tiga kemenangan dari delapan laga, termasuk yang terbaru membungkam Panama 4-0, Minggu (7/6/2015). Namun, pelatih Ekuador, Gustavo Quinteros, menyadari status timnya sebagai undergog. Selain melawan tuan rumah, La Tricolor, sebutan Ekuador, tidak akan diperkuat Antonio Valencia sepanjang gelaran Copa America 2015.

Advertisement

“Sebagai tim Chile diuntungkan karena sudah berpengalaman bekerja dengan pemain dan pelatih yang sama. Secara virtual ini adalah tim yang sama dengan saat berlaga di Piala Dunia [2014],” ujar Quinteros.

Chile dan Ekuador mengincar kemenangan demi memudahkan langkah di babak penyisihan Grup A. Hal itu mengingat dua rival lain di grup yang sama berpotensi menjadi pengganjal, Meksiko dan Bolivia. (Triyono/JIBI/Solopos)

Advertisement

Bintang-bintang sepak bola Amerika Selatan bakal beradu cerdik di Copa Amerika. Ist/tsmplug.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif