Sport
Kamis, 13 Juni 2019 - 18:25 WIB

Copa America 2019: Wakil Asia Bukan Sekadar Penggembira

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SAO PAULO – Untuk kali pertama dalam sejarah, penyelenggara Copa America mengundang dua tim dari luar Amerika Selatan untuk berpartispiasi dalam turnamen ini pada 2019.

Adalah Jepang dan Qatar yang memiliki privilese untuk ikut Copa America 2019 di Brasil, 14 Juni-7 Juli 2019 mendatang. Sebenarnya, ini bukan kali pertama bagi Jepang mendapat undangan ke Copa America. Kesebelasan Negeri Matahari Terbit ini pernah mendapat kehormatan mengikuti Copa America 1999. Hanya, mereka gagal keluar dari fase grup.

Advertisement

Meksiko adalah tim undangan terakhir yang bisa lolos dari fase grup Copa America, yakni ketika mereka melangkah ke fase knock-out pada 2007. Nah, Jepang dan Qatar akan mencoba peruntungan menjadi tim undangan pertama yang bisa lolos dari fase grup sejak Meksiko menorehkannya pada 2007 itu.

Dua wakil Asia ini diprediksi tak sekadar penggembira di Brasil. Qatar membawa modal sebagai juara Piala Asia 2019 sebelum melawat ke Brasil. Pengamat sepak bola Asia, Martin Lowe, yakin gelar Piala Asia menjadi bukti keseriusan Qatar untuk berbicara di panggung sepak bola dunia ketika mereka menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 mendatang.

“Qatar secara strategi membangun sebuah tim yang pantas berkompetisi di level tinggi,” ujar Lowe, seperti dilansir forbes.com, Rabu (12/6/2019).

Advertisement

Keberhasilan Qatar menjuarai Piala Asia 2019 juga tanpa embel-embel kontroversi. Tuan rumah Uni Emirates Arab (UEA) sebenarnnya sudah memberi tekanan besar lewat serangan kata-kata dari suporter mereka untuk menjegal Qatar di Piala Asia lalu. Akan tetapi Qatar membuktikan ketangguhannya dengan melibas tuan rumah 4-0 pada semifinal.

Qatar memiliki ujung tombak menakutkan bernama Ali Almoez. Striker kelahiran Sudan tersebut moncer sebagai top scorer di Piala Asia 2019 dengan torehan sembilan gol. Salah satu golnya dilesakkan lewat bicycle kick saat menaklukkan Jepang pada babak final.

Jepang pun melangkah ke Brasil tidak dengan modal dengkul. Jepang membawa skuat muda bertalenta yang dipersiapkan ke Olimpiade 2020 di Tokyo mendatang. Salah satu darah muda potensial Jepang adalah Takefusa Kubo. Pemain FC Tokyo tersebut menjadi bagian dari tim muda Barcelona sebelum akhirnya pulang melanjutkan kariernya di level klub di Jepang. Kubo genap berusia 18 tahun, Juni ini. Dia dispekulasikan bakal kembali membela klub Eropa pada musim panas nanti.

Advertisement

“Sementara itu, ada beberapa pemain senior Jepang yang berpengalaman di sepak bola Eropa. Di antaranya pemain Leicester City, Shinji Okasaki dan pemain Getafe, Gaku Shibasaki,” tulis kontributor SportsMoney, Steve Price. 

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif