SOLOPOS.COM - Cristiano Ronaldo (REUTERS/Juan Medina)

Copa del Rey akan menyajikan duel Celta Vigo vs Real Madrid.

Solopos.com, VIGO — Apakah Cristiano Ronaldo menjadi biang keladi atas performa Real Madrid yang menurun akhir-akhir ini? Sepertinya akan menjadi perbedaan panjang untuk menjawab pertanyaan itu.

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

Tapi yang jelas, performa Ronaldo tidak mengesankan sejak dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Dunia untuk kali keempat awal 2017. Sepanjang 2017, Ronaldo “hanya” dua kali mencatatkan namanya di papan skor dalam empat pertandingan di semua kompetisi.  Salah satu golnya pun berasal dari tendangan penalti.

Ronaldo mulai mendapat tekanan besar, tak terkecuali dari Madridista, julukan suporter Madrid. Bomber berjuluk CR7 tersebut menjadi sasaran boo dari fans ketika Madrid mengalahkan Malaga 2-1 di Liga Primera, Sabtu (21/1/2017). Ronaldo gagal mencatatkan namanya di papan skor dalam pertandingan itu. Begitu juga dengan Karim Benzema yang menjadi tandemnya di lini depan. Dua gol Madrid justru tercipta dari bek sentral dan kapten Sergio Ramos.

“Ini peringatan yang berarti tim harus merespons [boo dari fans]. Namun dalam momen sulit seperti ini, setiap orang harus bercermin, tidak saling menyalahkan. Kami tahu akan mendapat dukungan seperti yang kami inginkan. Targetnya, kami akan kompak dan melangkah ke depan,” jelas Ramos, seperti dilansir Football-espana.net, Selasa (24/1/2017).

Ronaldo juga menjadi sasaran kritik di media, seperti AS dan Marca. Kritik itu digencarkan menjelang laga Madrid kontra Celta Vigo pada leg kedua perempatfinal Copa del Rey di Estadio de Balaidos, Vigo, Kamis (26/1/2017) pukul 03.15 WIB. Maklum, itu akan menjadi pertandingan krusial bagi Los Blancos karena mereka dituntut menang dengan keunggulan dua gol setelah menelan kekalahan 1-2 pada leg pertama di Bernabeu.

Pemain yang digaji 365.000 poundsterling (Rp6,05 miliar) per pekan tersebut dituntut membuktikan statusnya sebagai pemain terbaik dunia dengan cara menyelamatkan Madrid terdepak dari Copa del Rey. “Saya pikir, hal terburuk di Madrid adalah Cristiano dalam bayang-bayang dirinya sendiri saat ini. Selama bertahun-tahun, Madrid bergantung kepadanya, di mana dia  menyumbang 50 gol per musim,” ujar Ifredo Relano dalam AS.

Pencarian posisi paling nyaman juga disebut-sebut menjadi salah satu kendala Ronaldo.  Dalam analisis Marca, sejak di bawah pelatih Carlo Ancelotti, Ronaldo terlihat lebih suka menempatkan diri sebagai pemain No. 9 (penyerang murni). Dia kerap menunggu bola datang ke kotak penalti. Di sisi lain, dia terlihat tidak nyaman ketika dipasang sebagai penyerang kiri, posisi yang sering dia tempati.

Pelatih Madrid sekarang, Zinedine Zidane, juga berusaha menemukan hal baru pada Ronaldo. Namun, Zidane tidak ingin sering-sering melakukan eksperimen dengan menempatkan CR7 sebagai striker sentral.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya