SOLOPOS.COM - Maurizio Sarri bersitegang dengan Roberto Mancini (The Guardian)

Coppa Italia 2015/2016 diwarnai dengan ketegangan antara pelatih Napoli, Maurizio Sarri, dan pelatih Inter Milan, Roberto Mancini.

Solopos.com, NAPLES – Atmosfer pertandingan Napoli kontra Inter Milan di babak perempatfinal Coppa Italia 2015/2016 memang panas. Bahkan laga itu sempat diwarnai dengan cekcok dari kedua pelatih.

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

Pertandingan yang digelar di San Paolo, Rabu (20/1/2016) dini hari WIB, itu dimenangkan Inter dengan skor 0-2. Stevan Jovetic dan Adem Ljajic menjadi pahlawan Inter dengan gol yang dicetak keduanya. Kemenangan itu membuat Inter berhak lolos ke babak semifinal.

Pelatih Inter, Roberto Mancini, terlihat cekcok di pinggir lapangan dengan pelatih Napoli, Maurizio Sarri. Perang adu mulut hebat itu terlihat di pengujung laga. Keributan dimulai setelah ofisial salah dalam menentukan tambahan waktu. Ofisial memberikan waktu tambahan sembilan menit, kemudian berubah pikiran menjadi lima menit.

Mancini memprotes hal itu dan kemudian Sarri turut serta, kemudian mereka saling adu mulut. Pada perkembangannya, Mancini diusir wasit beberapa saat sebelum laga bubar. Setelah laga Mancini menyebut Sarri telah mengeluarkan kata-kata kasar berbau rasis.

“Konfrontasi di pinggir lapangan? Anda harus bertanya kepada Sarri tentang hal itu, dia adalah orang yang rasis. Orang-orang seperti dia tidak pantas ada di dalam sepak bola. Dia menggunakan kata-kata rasis. Saya berdiri untuk bertanya tentang waktu tambahan lima menit dan Sarri kemudian berteriak ‘poof’ [banci] dan ‘faggot’ [homo] kepada saya,” kata Mancini, dilansir The Guardian, Rabu (20/1/2016).

“Dia sudah berusia 60 tahun. Ofisial keempat mendengarnya tapi tidak mengucapkan apapun. Dia [Sarri] mendatangi saya di ruang ganti untuk meminta maaf tapi dia mestinya malu pada diri sendiri,” lanjut Mancini.

Sarri sendiri menanggapi enteng ucapan Mancini. Menurutnya dia sudah meminta maaf dan seharusnya permasalahan selesai di situ. “Hal-hal [ribut] ini terjadi di atas lapangan. Saya diajari bahwa sekalinya wasit sudah meniup peluit akhir Anda berjabat tangan dan semuanya selesai di sana,” kata Sarri seperti dikutip dari Football Italia.

“Memang di dalam tekanan hebat banyak hal bisa terjadi, tapi saya sudah minta maaf di ruang ganti dan seharusnya hal itu berakhir di sana, karena keributan memang tidak jarang terjadi di dalam permainan ini. Sekarang orang-orang menyebut saya homophobia dan istilah-istilah buruk lainnya. Saya punya beberapa teman gay, jadi salah kalau saya homophobia,” imbuh Sarri.

“Apakah saya akan diskors? Kenapa saya mesti diskors? Itu adalah sebuah penghinaan, seperti yang lain-lain. Mancini juga menyebut saja orang tua hina, jadi apakah dia rasis terhadap orang tua? Saya sudah minta maaf kepada dia, tapi jujur saya bahkan tidak ingat istilah yang saya gunakan. Saya tidak mediskriminasikan siapapun. Kalau saya memang menggunakan kata-kata itu maka saya minta maaf kepada komunitas gay,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya