SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Johannesburg–Belanda menerapkan permainan keras kala berduel dengan Spanyol di final Piala Dunia 2010. Tidak cuma keras, di mata Johan Cruyff, Oranje bermain sangat kotor.

Sembilan kartu kuning, dua untuk John Heitinga, menandai penampilan Belanda di final yang digelar Senin (12/7) dinihari WIB itu. Belanda akhirnya kalah 0-1 di tangan Spanyol.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

“Menyedihkan, mereka bermain sangat kotor,” kecam Cruyff kepada El Periodico seperti yang dikutip BBC.

Legenda sepakbola Belanda itu barangkali benar. Sejak menit pertama, Belanda yang menyadari kalah secara teknis berusaha menutupinya dengan permainan yang keras.

Sejumlah tekel keras melayang dari kaki-kaki pemain Belanda. Pada suatu momen, gelandang Belanda Nigel de Jong bahkan secara jelas melepaskan ‘tendangan karate’ ke dada Xabi Alonso.

“Ini adalah gaya sepakbola yang buruk, vulgar, menyesakkan napas dan tidak menarik ditonton. Jika dengan ini mereka merasa puas, boleh saja. Tapi mereka kalah,” ujar Cruyff lagi.

Bagi Cruyff, tindakan De Jong di atas layak dikartu merah. Demikian pula dengan tekel dari belakang yang dilancarkan Mark van Bommel kepada Andres Iniesta, juga layak diganjar kartu merah.

“Mereka seharusnya bermain dengan sembilan orang saat mereka membuat dua tekel keras dan buruk di mana saya bahkan merasakan rasa sakitnya,” tukas pemain yang membawa Belanda lolos ke final Piala Dunia 1974 itu.

“Menyakitkan buat saya melihat Belanda memilih jalan yang buruk untuk mengejar gelar,” pungkas pria yang kini berusia 63 tahun itu.

dtc/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya