SOLOPOS.COM - Maskot Asian Games Hangzhou China. (Instagram/ag2022official).

Solopos.com, SOLO–Tak lengkap rasanya Asian Games tanpa maskot, berikut nama-nama maskot dan filosofi dalam sejarah penyelenggaraan Asian Games.

Saat ini sedang digelar Asian Games Hangzhou, China (agenda 2022 yang digelar 2023). Asian Games memiliki sejarah panjang dalam mempersatukan negara-negara di Benua Asia. Asian Games kali pertama digelar pada 1951 di India.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Gelaran multicabang olahraga terbesar di Asia tersebut pada awalnya tidak dimeriahkan dengan kehadiran maskot seperti yang dikenal masyarakat seperti sekarang.

Penggunaan maskot kali pertama dalam Asian Games 1982, saat India kembali didaulat menjadi tuan rumah Asian Games.

Selain berfungsi sebagai penyemarak acara, keberadaan maskot dalam Asian Games memiliki banyak kegunaan filosofis antara lain sebagai media promosi keunikan negara tuan rumah, representatif kekayaan fauna negara tuan rumah, serta sebagai penyampai pesan luhur dari kebudayaan negara tuan rumah.

Berikut nama-nama maskot Asian Games dikutip Solopos.com dari bobo.id dan indonesiabaik.id, Minggu (1/10/2023).

1. Appu (1982)

Asian Games 1982 digelar di New Delhi, India. Itu merupakan Asian Games kedua yang dilaksanakan di India dan Asian Games pertama yang menggunakan maskot.

Maskot Asian Games yang pertama berwujud gajah India yang dinamai Appu. Appu mewakili unsur kesetiaan, kebijaksanaan dan kekuatan.

2. Hodori (1988)

Maskot Asian berikutnya adalah Hodori. Pada 1986, Asian Games diadakan di Seoul, Korea Selatan. Korea mengambil figur harimau, hewan yang sering digunakan dalam legenda kebudayaan Korea sebagai maskot Asian Games.

Maskot harimau tersebut dinamai Hodori. Hodori tampak mengenakan topi petani dan dilatari huruf S yang merupakan singkatan dari Seoul, Ibukota Korea Selatan. Dua tahun setelahnya, Korea Selatan yang juga menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas kembali menggunakan Hodori sebagai maskotnya.

3. Pan Pan (1990)

Nama maskot selanjutnya Pan Pan. Bagi Tiongkok, mungkin tidak ada hewan yang lebih cocok mewakili kaerafian lokalnya melebihi panda. Asian Games 1990 yang diadakan di Beijing, Tiongkok, menggunakan maskot berwujud Panda yang dinamai Pan Pan. Pan Pan merupakan cerminan dari persahabatan, perdamaian, dan semangat.

4. Poppo dan Cuccu (1994)

Maskot Asian Games berikutnya adalah Poppo dan Cuccu. Dari Tiongkok, tuan rumah Asian Games beralih kepada Jepang.

Jepang menyelenggarakan Asian Games 1994 di Kota Hiroshima, dengan maskot Poppo dan Cuccu, sepasang merpati putih yang mewakili perdamaian dan keharmonisan.

5. Chai-Yo (1998)

Maskot Asian Games selanjutnya yakni Chai-yo. Tahun 1998, tibalah giliran negara ASEAN menjadi tuan rumah Asian Games. Asian Games yang diselenggarakan di Bangkok dimeriahkan dengan kehadiran maskot bernama Chai-Yo, representasi seekor Gajah Thailand yang diagungkan oleh masyarakat Thailand.

Chai-Yo mewakili unsur keharmonisan, sukacita, kesuksesan, dan kebahagiaan. Kata Chai-Yo juga merupakan kata yang digunakan sebagai penyemangat.

6. Duria (2002)

Maskot Asian Games berikutnya Duria. Tahun 2002, Asian Games kembali diadakan di Korea Selatan. Bedanya, kali ini bukan lagi Seoul, melainkan Busan yang menjadi kota tempat penyelenggaraannya.

Maskot Asian Games 2002 adalah Duria, maskot yang mengambil figur burung camar, burung yang banyak ditemui di Kota Busan. Nama maskot Asian Games kali ini cukup unik, karena merupakan gabungan dari dua kata dalam bahasa Inggris, yaitu durative dan asia.

Namun dalam Bahasa Korea juga dapat berarti aku dan kamu bersama. Duria menyimbolkan persatuan negara-negara Asia.

7. Oryx (2006)

Maskot Asian Games selanjutnya Oryx. Pada 2006, Qatar berkesempatan menjadi tuan rumah Asian Games. Qatar memilih kijang putih sebagai figur maskotnya yang dinamai Oryx.

Kijang Putih merupakan spesies endemik di wilayah gurun Timur Tengah yang telah dinyatakan punah di alam liar sejak tahun 1970. Oryx mengusung nilai perdamaian, komitmen, dan persahabatan.

8. A Xiang, A He, A Ru, A Yi, dan Le Yangyang (2010)

Tahun 2010, Asian Games kembali diselenggarakan di China, tepatnya di Kota  Guangzhou. Tidak tanggung-tanggung, China mengusung lima maskot sekaligus dalam Asian Games ke-16 tersebut yang dinamai A Xiang, A He, A Ru, A Yi, dan Le Yangyang.

Kelimanya merupakan representasi hewan domba, dengan salah satu  domba besar. Domba-domba tersebut mewakili nilai harmoni, berkah, kesuksesan, dan kebahagiaan.

9. Barame, Chumuro, dan Vichuon (2014)

Pada tahun 2014, Korea Selatan menjadi tuan rumah Asian Games untuk ketiga kalinya sepanjang sejarah. Asian Games ke-17 tersebut diadakan di Kota Incheon, dengan tiga sosok maskot: Barame, Chumuro dan Vichuon.

Ketiganya merupakan anjing laut tutul bersaudara, yang masing-masing namanya berarti angin, tarian dan cahaya. Barame, Chumuro dan Vichuon membawa pesan perdamaian Korea Selatan dan Korea Utara di masa mendatang.

10. Bhin Bhin, Atung, dan Kaka (2018)

Tahun 2018, untuk kali kali pertama Asian Games diselenggarakan di dua kota sekaligus, yaitu Jakarta dan Palembang. Indonesia pun menyambut Asian Games perdananya dengan antusias dan meriah.

Kesan tersebut tampak dalam tampilan ketiga maskotnya yang eksentrik: Bhin-bhin (burung cenderawasih), Atung (rusa bawean) dan Kaka (badak bercula satu).

Semuanya merupakan spesies endemik  Indonesia yang berasal dari tiga pulau berbeda dan mewakili tiga unsur yang berbeda: taktik, kecepatan dan kekuatan. Ketiganya juga melambangkan keberagaman yang ada di Indonesia.

11. Chenchen, Congcong, dan Lianlian (2023)

Maskot Asian Games terakhir yakni Chenchen, Congcong, dan Lianlian yang digunakan tuan rumah China dalam pelaksanaan Asian Games Hangzhou 2022 yang digelar 2023.

Chenchen

Nama robot Chenchen diambil dari Jembatan Gongchen yang menjadi ikon di bagian Hangzhou dari Grand Canal. Dari hal tersebut, maskot ini merepresentasikan warisan dunia yaitu Beijing-Hangzhou Grand Canal.

Robot ini ditandai dengan warnya yang biru melambangkan perkembangan zaman sekarang dan menghubungkan Asia dengan dunia.

Congcong

Congcong merupakan maskot robot kedua Asian Game 2023. Maskot ini mencerminkan semangat giat tanpa lelah dan menginspirasi banyak orang untuk bertahan meraih kehidupan yang lebih baik.

Sikap yang coba digambarkan dari robot berwarna kuning ini, yakni bertekad, tulus, baik hati, atletis, dan penuh semangat. Congcong merepresentasikan Archaeological Ruins of Liangzhu City dan namanya diambil dari liontin batu giok Cong.

Liontin batu giok Cong merupakan peninggalan dari warisan budaya tersebut. Jadi, tidak heran jika robot ini menjadi maskot unutk menginspirasi banyak orang.



Lianlian

West Lake merupakan warisan budaya yang dipresentasikan oleh robot Lianlian. Namanya diambil dari danau yang penuh dengan daun teratai yang rimbun.

Warna daun tersebut sejalan dengan Lianlian yang warnanya didominasi hijau. Semangat yang coba digambarkan oleh Lianlian yaitu halus, anggun, harmonis, dan berpikiran.

Sehingga, aspirasi yang membangun masa depan dapat tersampaikan. Oleh karena itu, melalui maskot ini kita berharap event ini berjalan dengan harmonis.

Asian Games bukan sekedar pekan olahraga, namun juga kesempatan besar bagi negara tuan rumahnya untuk mempromosikan keunikan negaranya kepada dunia.

Maskot merupakan media paling interaktif yang dapat dipergunakan untuk tujuan tersebut, karena selain membawa pesan sportivitas dalam kompetisi Asian Games, kehadiran dan citra maskot juga mewakili karakter bangsa penyelenggara Asian Games di hadapan negara-negara undangan.

Itulah nama-nama maskot yang pernah digunakan dalam Asian Games.







Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya