SOLOPOS.COM - PSISra Sragen (Istimewa)

PSISra Sragen tak bisa lagi mengandalkan dana APBD.

Solopos.com, SRAGEN — Persiapan PSISra Sragen untuk kompetisi Liga 4 terancam oleng setelah Pemkab Sragen menghentikan kucuran dananya musim depan. Laskar Sukowati didorong mengembangkan pengelolaan mandiri dengan melibatkan investor.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Pemkab melalui KONI Sragen tahun lalu mengucurkan dana hingga Rp783 juta untuk tim senior dan junior PSISra. Gelontoran dana tersebut mencapai 30% lebih dari anggaran KONI Sragen 2017 yang hanya Rp2,5 miliar.

Tahun ini KONI tegas menyetop dana untuk PSISra demi pemerataan dengan cabang olahraga (cabor) lain. Terlebih tahun depan Sragen ikut bersaing dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Solo. “Sudah tidak ada lagi [dana untuk PSISra], KONI cupet duitnya. Kami konsentrasi untuk Porprov saja,” ujar Ketua KONI Sragen, Sri Busono, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (7/1/2018).

Sri mengatakan musim lalu PSISra menyedot dana paling besar dari anggaran KONI. Padahal KONI punya 19 cabor yang harus didanai secara adil dan proporsional. Pihaknya pun memutuskan mengalihkan dana untuk persiapan Porprov termasuk di dalamnya tim sepak bola.

Menurut Sri Busono, prestasi di Porprov lebih bisa menjadi indikator kesuksesan pembinaan KONI. “Kemarin itu kami sudah memberikan semua dana yang dibutuhkan PSISra, tanpa koreksi. Tahun ini kami harus adil dengan cabor lain. Harus dipahami, APBD adalah dana publik yang harus bisa dipertanggungjawabkan kemanfaatannya,” kata dia.

Pihaknya mengaku sudah jauh hari mendorong PSISra agar menjadi klub profesional. Menurut Sri, KONI memberi kebebasan bagi Laskar Sukowati untuk bekerjasama dengan pihak ketiga. Dengan adanya investor, KONI berharap PSISra dapat tumbuh menjadi tim yang mandiri. “Kalau mengandalkan APBD terus, keuangan daerah bisa guncang.”

Sekjen PSISra, Eko Mulyono, menilai anggaran KONI mestinya bisa diberikan proporsional bagi PSISra dan Porprov. Meski demikian, pihaknya mengaku sudah berancang-ancang berkomunikasi dengan investor untuk pembiayaan tim musim depan.

Eko berharap keberadaan Budiono Rahmadi yang musim lalu menjadi manajer tim bisa membuka akses ke para pengusaha. Budiono adalah pengusaha sukses asal Sragen yang bergerak di produksi alat rumah tangga. “Arahnya memang ke sana [menggandeng investor]. Beberapa hari ke depan kami akan membahas hal ini bersama manajemen,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya