SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, ODENSE — Indonesia pulang tanpa gelar dari Denmark Open Super Series Premier 2014 setelah satu-satunya wakil di partai final, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Owi/Butet), tumbang.

Ganda campuran terbaik Tanah Air itu menyerah di tangan wakil Tiongkok, Xu Chen/Ma Jin, dengan skor 22-20 dan 21-15 dalam final yang berlangsung selama 43 menit, Minggu (19/10/2014). Sebenarnya, Owi/Butet sempat unggul jauh 11-6 di awal set pertama. Namun, mereka tak berhasil mempertahankan keunggulan sehingga pasangan Tiongkok itu berbalik memimpin.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Owi/Butet sempat bangkit setelah tertinggal 16-20 dari ganda ranking ketiga dunia itu. Mereka memaksa Xu Chen/Ma Jin memainkan deuce tapi tetap tak berhasil merebut set pertama.

“Pasangan Tiongkok mengubah strategi permainan saat kami unggul 12-7. Kami tak siap dengan perubahan ini. Kami tetap berusaha dan bisa mengimbangi saat kedudukan 20-20, namun di poin kritis ini kami justru membuat dua kesalahan yang tidak perlu. Padahal kemenangan di game pertama sangat penting artinya,” ulas Liliyana, seperti dilansir badmintonindonesia.org, Minggu.

Kehilangan set pertama, membuat Owi/Butet kian lesu bertarung di set kedua. Dengan susah payah, mereka mengumpulkan poin untuk menyamakan kedudukan setelah tertinggal jauh 6-11. Akan tetapi, upaya pasangan ranking keempat dunia itu terlambat karena Xu Chen/Ma Jin lebih agresif untuk mengunci kemenangan dengan skor 21-15.

Kekalahan ini menjadi kegagalan beruntun bagi Owi/Butet yang tumbang di final Asian Games 2014. Mereka belum mampu menambah koleksi gelar tahun ini setelah menjuarai All England dan Singapore International Series.

Owi sebenarnya telah menunjukkan performa gemilang setelah sempat disulitkan cedera yang membuat juara bertahan All England itu absen di World Championship. Akan tetapi, mereka tetap tak mampu memenangi pertemuan ke-15 dengan Xu/Ma. Sebelum laga final Denmark Open, Owi/Butet memegang rekor head to head 9-5 atas Xu/Ma.

“Penyebab kekalahan kami hari ini kurang lebih sama dengan sebelumnya, Xu/Ma memang musuh bebuyutan kami. Sebetulnya kami sudah tampil lebih tenang dibanding pertemuan sebelumnya dengan mereka, namun kali ini kami terbawa irama permainan mereka,” jelas Tontowi.

Kemenangan Xu Chen/Ma Jin menyumbangkan gelar kedua bagi Tiongkok di Denmark Open kali ini. Sebelumnya, ganda putri Tiongkok, Xiaoli Wang/Yang Yu, lebih dulu melibas pasangan Jepang, Misaki Matsumoto/Ayaka Takahashi, dengan skor 21-14 dan 21-14. Negeri Tirai Bambu juga menyabet gelar juara dari nomor tunggal putri berkat kemenangan Xuerui Li atas rekan satu negaranya, Yihan Wang, dengan skor 21-17 dan 22-20.

“Kami sangat familiar dengan lawan kali ini dan kami berhasil bermain dengan baik. Kami telah menyiapkan pertandingan ini seperti yang biasa kami lakukan,” kata Xu Chen, seperti dilansir badmintondenmark.com. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir gagal merebut juara di Denmark Open. Ist/Dokumentasi

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir gagal merebut juara di Denmark Open. Ist/Dokumentasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya