Di Tengah Piala Konfederasi, Demo Rakyat Brasil Meluas

Demonstran berbaris menuju Stadion Mineirao, saat Nigeria bermain Tahiti di Piala Konfederasi. Rakyat Brasil memprotes atas kekerasan polisi dan korupsi pemerintah. REUTERS/Pedro Vilela

RIO DE JANAERO – Seiring berjalannya Piala Konfederasi yang telah memasuki hari ketiga, unjuk rasa di Brasil semakin membesar dan meluas. Kini telah menyebar ke kota-kota besar lainnya.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Sedikitnya 200.000 orang melakukan protes dan menyusuri jalan-jalan di masing-masing kota besar di Brasil, yakni Sao Paulo, Rio de Janeiro, Brasilia dan Belo Horizonte. Mereka mengecam biaya penyelenggaraan Piala Dunia yang amat besar, sementara fasilitas layanan umum berjalan buruk, polisi bertindak dengan kekerasan dan korupsi di pemerintahan terus terjadi.

Meskipun sebagian besar berlangsung tanpa kekerasan, demo di beberapa kota juga menyulut vandalisme. Di Rio, sejumlah pendemo melempari polisi dengan batu, membakar mobil, dan merusak gedung. Perusakan juga terjadi di Porto Alegre, di mana properti publik menjadi sasaran.

“Selama bertahun-tahun pemerintah telah melakukan korupsi. Masyarakat melakukan unjuk rasa menentang hal tersebut,” kata salah seorang pendemo, Graciela Cacador (28 tahun), yang bekerja sebagai sales di Sao Paulo kepada Reuters.

“Mereka menghabiskan miliaran dolar untuk membangun stadion dan tak menghabiskan apa-apa di bidang pendidikan dan kesehatan.”

Kendati demikian, ada juga yang bersikap apatis terhadap demo mengecam pemerintah Brasil. “Apa yang akan mereka lakukan? Berdemo setiap hari?” ujar Cristina yang berprofesi sebagai kasir saat mengamati demonstrasi dari balik kaca tokonya.

Menurutya, korupsi dan berbagai hal buruk pemerintah lainnya tidak akan berubah dengan cepat. Demikian seperti dilaporkan Reuters.