SOLOPOS.COM - CEO Formula One, Bernei Ecclestone (kiri) dan Bos Red Bull, Christian Horner (tengah), saat berbincang dengan mantan pesepak bola Inggris, David Beckham. DokJIBI/Solopos/Reuters

Solopos.com, JAKARTA — Kepala Tim Red Bull Racing, Christian Horner berada di bawah tekanan setelah pesan pribadi yang diduga antara dirinya dan seorang staf perempuan dibocorkan kepada para petinggi Formula 1 dan wartawan.

Pria berusia 50 tahun itu dibebastugaskan oleh Red Bull pada Rabu (28/2/2024) setelah mereka menggelar penyelidikan internal atas perilaku Horner terhadap seorang karyawati.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Namun Horner membantah tuduhan dirinya berbuat tidak senonoh kepada karyawati Red Bull.

Pada Kamis (29/2/2024), sebuah berkas berisi pesan dan foto-foto dikirimkan lewat email kepada sejumlah tokoh terkemuka Formula 1 dan puluhan organisasi pers internasional, termasuk AFP, dari sumber yang tak disebutkan namanya.

Tidak diketahui pasti apakah isi berkas itu menjadi bagian dari tuduhan terhadap Horner.

“Saya tidak akan mengomentari spekulasi anonim, tapi untuk mempertegas lagi, saya membantah tuduhan tersebut,” ujarnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Horner, yang Jumat (1/3/2024) ini mengawasi mobil Red Bull dalam kualifikasi pembuka musim Grand Prix Bahrain, yang berlangsung Sabtu (2/3/2024) besok.

Masa depannya sebagai salah satu bos tim Formula 1 paling sukses bergantung kepada hasil penyelidikan internal yang dilakukan oleh induk dari perusahaan minuman energi Red Bull.

Red Bull sudah menyewa pengacara London untuk menyelidiki tuduhan terhadap Horner.

Dia dibebastugaskan pada Rabu (28/2/2024) setelah laporan pengacara dipertimbangkan oleh direksi Red Bull.

“Penyelidikan independen terhadap tuduhan yang diajukan terhadap Horner telah selesai dan Red Bull dapat memastikan keluhan tersebut diabaikan saja,” kata Red Bull GmbH, Jumat.

Tim-tim Formula 1 lainnya mengungkapkan ketidaksenangan mereka kepada cara penyelidikan terhadap Horner dilakukan.

Bos tim McLaren Zak Brown bahkan mendesak badan pengelola olahraga otomotif, FIA, agar menegakkan transparansi.

“Menurut saya, kita semua di Formula 1 adalah duta olahraga di dalam dan di luar lintasan, seperti yang Anda lihat dalam olahraga lain. Saya kira mereka perlu memastikan semuanya benar-benar transparan,” kata Brown kepada Sky Sports.

Horner memimpin Red Bull sejak mereka meramaikan Formula 1 pada 19 tahun silam.

Selama waktu itu dia sudah menikmati tujuh gelar juara dunia pembalap dan enam gelar konstruktor.

Pada musim 2023, Red Bull sangat dominan dengan memenangkan 21 dari 22 balapan ketika saat bersamaan Max Verstappen berhasil mempertahankan mahkota juara untuk kategori pembalap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya