SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus

Cytomegalovirus

SOLO— Pengelola Rumah Sakit Dr Moewardi Solo menyatakan kematian mantan penyerang Persis Solo Diego Mendieta disebabkan oleh virus dan jamur yang telah menyebar di tubuhnya.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

“Saat dirujuk Moewardi, almarhum sudah dalam kondisi lemah,” kata Kepala Bagian Penyakit Dalam RS Dr Moewardi Solo Prof Dr Ahmad Guntur Hermawan di Solo, Selasa (4/12).

Menurut dia, virus cytomegalo terdeteksi telah menyerang mata hingga otak.

Virus cytomegalo  (cytomegalovirus) adalah virus yang masuk dalam keluarga virus Herpes. Pada manusia, virus ini terdapat di air ludah (saliva), air seni, cairan kelamin (sperma dan cairan leher rahim), darah, dan air susu.

Virus bisa menular melalui ciuman, transplantasi organ, donor darah, persalinan, dan juga oral seks.

Virus beredar dalam darah sehingga berpotensi menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah koroner. Infeksi virus ini tak hanya dialami orang dewasa, juga anak yang masih dalam kandungan ibu.

Itulah sebabnya mengapa ibu hamil perlu menjalani pemeriksaan darah untuk mengetahui apakah terinfeksi cytomegalovirus. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan dengan pemeriksaan penyakit lain, seperti rubella, herpes, dan toksoplasma.

Pemeriksaan ini dikenal dengan TORCH (toksoplasma, rubella, cytomegalovirus, dan herpes). Pasalnya, empat hal ini sering menginfeksi ibu hamil.

Wanita yang positif TORCH  biasanya harus diobati dahulu, agar janin yang dikandung aman dari lahir cacat, atau keguguran.

Infeksi CMV tidak selalu bergabung dalam infeksi TORCH, melainkan dapat berdiri sendiri, karena selain pada ibu hamil dan fetus, dapat menyerang setiap individu.

Prevalensi infeksi sangat tinggi, dan walaupun umumnya bersifat tanpa gejala khusus atau silent, infeksi CMV ternyata dapat memicu banyak macam penyakit lain, antara lain keganasan, penyakit autoimun, bermacam inflamasi seperti radang ginjal-saluran kemih, hati, saluran cerna, paru, mata, dan infertilitas.

Sejauh ini, pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi infeksi CMV banyak dilakukan oleh pasangan pranikah, prahamil, atau wanita hamil yang mempunyai riwayat kelainan kehamilantermasuk keguguran atau ingin punya anak, serta bayi baru lahir cacat.

Penularan

Penularan bisa terjadi dari ibu ke janin (intrauterus). Kejadian transmisi seperti ini dijumpai pada kurang lebih 0,5 – 1% dari kasus yang mengalami reinfeksi, menurut Profesor Lisyani Budipardigdo Surono dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dalam pidato ilmiahnya berjudul ‘Infeksi Cytomegalovirus Serta Kegunaan Deteksi Secara Laboratorium’.

Dalam penularan atau penyebarannya, daya tahan tubuh seseorang juga memegang peranan. Ketika daya tahan tubuh rendah, infeksi CMV  bisa menimbulkan komplikasi.

Namun, penyakit dapat menjadi berat bila tubuh berada dalam keadaan immature (belum matang), immunosuppressed (respons imun tertekan) atau immunocompromised (respons imun lemah), termasuk ibu hamil, dan neonatus,  penderita HIV (human immunodeficiency virus), penderita yang mendapatkan transplantasi organ atau pengobatan imunosupresan dan yang menderita penyakit keganasan.

Penularan perinatal (periode sekitar kelahiran) terjadi karena sekresi melalui saluran genital atau air susu ibu. Kira-kira 2% – 28% wanita hamil dengan CMV seropositif, melepaskan CMV ke sekret serviks uteri dan vagina saat melahirkan, sehingga menyebabkan kurang lebih 50% kejadian infeksi perinatal.

Penularan  melalui air susu ibu dapat terjadi, karena 9% – 88% wanita seropositif yang mengalami reaktivasi biasanya melepaskan CMV ke ASI.

Penularan  postnatal (setelah kelahiran) dapat terjadi melalui saliva (air liur). Tansmisi juga dapat terjadi melalui kontak langsung atau tidak langsung, kontak seksual, transfusi darah, transplantasi organ.

Selain itu, penularan bisa juga terjadi di tubuh individu (penyebarab endogen), terjadi dari sel ke sel melalui desmosom yaitu celah di antara 2 membran atau dinding sel yang berdekatan.

Di samping itu, apabila terdapat pelepasan virus dari sel terinfeksi, maka virus akan beredar dalam sirkulasi (viremia), dan terjadi penyebaran ke sel lain yang berjauhan, atau dari satu organ ke organ lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya