SOLOPOS.COM - Erick Thohir (kedua dari kanan) ikut membuka Pekan Olah Raga dan Seni Nahdlatul Ulama (Porseni NU) di GOR Sritex, Kecamatan Laweyan, Senin (16/1/2023) malam WIB. (Solopos.com/Ichsan Kholif Rahman)
Solopos.com, SOLO – Erick Thohir diklaim mempunyai dukungan lebih dari 60 pemilik suara (voter) untuk memuluskan jalannya menjadi Ketua Umum PSSI periode 2023-2027.
Di sisi lain, Erick Thohir telah membulatkan tekad untuk memimpin PSSI. “Insyaallah bismillah,” kata Erick Thohir di sela pembukaan acara Pekan Olah Raga dan Seni Nahdlatul Ulama (Porseni NU) di GOR Sritex, Kecamatan Laweyan, Senin (16/1/2023) malam WIB
Disinggung mengenai dirinya yang diklaim mendapat dukungan lebih dari 60 suara dalam pencalonannya sebagai Ketua PSSI, Erick mengaku akan mencarikan waktu untuk menggelar pertemuan dengan para pendukungnya.
“Nanti kita mencari waktu lagi,” kata Erick.
Dari foto-foto yang tersebar, deretan manajamen klub ikut mendampingi Erick Thohir mendaftar sebagai calon Ketua Umum PSSI.
Mereka terdiri atas para profesional muda serta tokoh senior sepa bola di dunia sepak bola antara lain Effendi Syahputra, Baim Wong, Atta Halilintar, Kaesang Pangarep, Raffi Ahmad, hingga Direktur Persib Bandung, Teddy Tjahjono.
Di sisi lain, Ketua Pelaksana Harlah Satu Abad NU, Yenny Wahid juga mengungkapkan pendapatnya perihal pencalonan Erick Thohir sebagai Ketum PSSI.
“Ya, itu. Cocok saja,” ucapnya.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, juga memberikan dukungan penuh pada Erick Thohir untuk menjadi Ketum PSSI menggantikan Mochamad Iriawan. Alasan memberikan itu karena Erick sosok profesional serta punya pengalaman sepakbola sebagai mantan Presiden Inter Milan.
“Calon Ketua PSSI sudah pada daftar, biar berproses saja, saya secara pribadi dan personal serta terbuka mendukung Pak Erick Thohir jadi ketua PSSI,” kata Gibran kepada wartawan.
Meskipun memberikan dukungan pada Erick, dia memastikan tidak punya masalah dengan Iwan Bule. Namun demikian untuk situasi saat ini PSSI butuh orang yang profesional, pengalaman, dan komitmen menjadikan Liga Indonesia lebih baik.