Sport
Jumat, 10 Agustus 2012 - 09:54 WIB

Dinilai Gegabah, Manajemen Persiba Dikecam

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemain Persiba tak rela gaji mereka dirasionalisasi (JIBI/Harian Jogja/dok)

Pemain Persiba tak rela gaji mereka dirasionalisasi (JIBI/Harian Jogja/dok)

BANTUL—Pemain Persiba Bantul mulai bereaksi setelah manajemen menyetujui opsi rasionalisasi gaji yang ditawarkan Konsorsium.  Keputusan tersebut menuai kecaman keras.

Advertisement

Penggawa Laskar Sultan Agung, julukan Persiba, menilai manajemen terlalu gegabah dalam mengambil keputusan tanpa dirundingkan dengan pemain. Kapten Persiba,  Wahyu Wijiastanto menyesalkan sikap manajemen. Menurutnya, persoalan gaji adalah hak pemain. Keputusan manajemen menerima opsi rasionalisasi tanpa merundingkannya dengan pemain, dianggap sebagai langkah  keliru.

”Gaji itu sepenuhnya hak pemain dan tidak ada urusan dengan manajemen. Jadi, seandainya manajemen menerima begitu saja opsi rasionalisasi tanpa dirundingkan terlebih dahulu jelas salah. Manajemen terlalu gegabah,” ujar Tanto ketika dihubungi Harian Jogja, Kamis (9/8).

Advertisement

”Gaji itu sepenuhnya hak pemain dan tidak ada urusan dengan manajemen. Jadi, seandainya manajemen menerima begitu saja opsi rasionalisasi tanpa dirundingkan terlebih dahulu jelas salah. Manajemen terlalu gegabah,” ujar Tanto ketika dihubungi Harian Jogja, Kamis (9/8).

Pemain Terbaik Divisi Utama 2010/2011 itu menegaskan tetap menolak rasionalisasi gaji. Sebagai kapten tim, dia berjanji akan mengumpulkan pemain lain untuk membicarakan persoalan ini. Dia bersikap skuad Laskar Sultan Agung tetap menerima hak penuh.

”Saya tetap menolak. Kami sudah terlalu sabar walaupun sering diberi janji-janji yang tidak pernah terbukti,” tegasnya.

Advertisement

Tidak Bertanggung Jawab

Winger Persiba, Busari mengungkapkan hal serupa. Dia menilai manajemen tidak bertanggung jawab karena menerima opsi rasionalisasi. Permain asal Kendal ini tetap ingin haknya dibayarkan secara utuh.

”Kalau seperti ini sama saja manajemen tidak tanggung jawab,” paparnya.

Advertisement

Keputusan manajemen menerima opsi rasionalisasi, plus pemutusan kontrak oleh pemain untuk menghindari kompensasi menimbulkan tanda tanya besar. Manajer tim Briyanto AS sebelumnya ngotot menolak rasionalisasi. ”Kalau kami terima, nanti jadi kebiasaan,”  ujar Briyanto beberapa waktu yang lalu.

Sementara saat dimintai konfirmasi, manajemen yang diwakili Sekretaris Persiba, Wikan Werdho Kisworo, menyatakan siap menjawab pertanyaan yang akan diajukan pemain. ”Intinya opsi ini kami terima demi kebaikan bersama. Selebihnya jika memang para pemain menginginkan penjelasan lebih lengkap, kami siap menjawab,” tandas Wikan.

Sementara itu, tak ingin memperkeruh suasana, Paserbumi [suporter Persiba] memilih tidak berkomentas terkait rasionalisasi ini.

Advertisement

“Kami belum tahu pastinya itu seperti apa. Jika kami berkomentar takutnya nanti malah dituduh memihak salah satu pihak di antara pemain atau manajemen. Tapi memang jika hanya dibayar dua kali gaji memang berat juga,” ujar Carik Paserbumi, Paryanto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif