SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Divisi Utama 2015 diramaikan dengan munculnya TR.

Harianjogja.com, JOGJA-Terkait, Telegram Rahasia (TR) dari Mabes Polri meminta semua kepolisian daerah (Polda) dilarang mengeluarkan izin keramaian untuk pertandingan sejak Kamis (23/4/2015) sore pukul 17.00 WIB, pihak manajemen dan Panpel Persiba Bantul memilih terus menyiapkan pertandingan antara Persiba kontra Persinga.

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Asisten Manajer Persiba Bantul Endro Sulastomo mengatakan mengenai kemungkinan batalnya laga pembuka di kandang tersebut, pihaknya mengirimkan surat kepada PT Liga Indonesia terkait dengan TR dari Mabes Polri.

“Kami masih menunggu jawaban dari PT Liga Indonesia. Apakah nanti jadi atau tidak. Yang jelas kami sudah siapkan semuanya,” tandas Endro, Jumat (24/4/2015).

Menurut Endro jika nantinya PT Liga Indonesia memberikan jawaban pertandingan di Divisi Utama batal digelar karena adanya TR dari Mabes Polri, manajemen Persiba Bantul memastikan bakal meliburkan para pemain. Langkah ini dinilai realistis dalam menghadapi kompetisi yang belum jelas.

“Nanti mungkin kami liburkan. Untuk malam ini sendiri kami tetap gelar launching tim di Mess,” tandas Endro.

Sementara Pelatih Persiba Bantul Didik Listyantoro mengaku tidak ambil pusing terkait dengan adanya TR dari Mabes Polri. Sebagai pelatih, Didik memastikan tetap fokus menghadapi laga perdana di kandang melawan Persinga Ngawi.

“Tinggal nanti bagaimana, jadi digelar atau tidak kami masih menunggu. Secara teknis tidak ada masalah. Tim Persiba siap menjamu Persinga. Jika batal digelar mungkin akan kami liburkan,” ucap pelatih asal Masaran ini.

PSS Sleman Bakal Rapat dengan Polres
Mengenai larangan RT disikapi PSS Sleman dengan menggelar pertemuan bersama Polres setempat.

Ketua Panpel PSS Sleman Ediyanto mengaku masih belum dapat berkomentar mengenai TR dari Mabes Polri. Dirinya memastikan baru akan mengambil keputusan usai menggelar rapat dengan pihak Polres Sleman.

Jika nantinya pihak Polres Sleman tidak memberikan izin dan Polda DIY tidak mengeluarkan rekomendasi maka dipastikan derby DIY antara PSS melawan PSIM di Stadion Maguwoharjo, Senin (27/4/2015) batal digelar.

“Masih menunggu. Nanti kami juga akan minta pertimbangan dari PT Liga Indonesia. Jika tidak ada izin, pasti laga batal digelar,” ucap Edi.

PSIM Jogja : Bukan hal penting.
Hal berbeda justru dialami kubu PSIM. Laskar Mataram yang pada empat pertandingan awal kompetisi Divisi Utama 2015 selaku tim tamu menilai persoalan tidak bisa digelarnya kompetisi bukan menjadi hal yang penting.

“Kami kan tim tamu. Kami fokus pada laga 27 April mendatang. Soal nanti kompetisi batal digelar atau tidak kami masih menunggu. Jika batal, kami akan berkoordinasi dengan manajemen dan pemain mengenai langkah apakah mau diliburkan atau seperti apa?,” ucap Ketua Umum PSIM sekaligus Manajer PSIM Agung Damar Kusumandaru terpisah.

Sebelumnya Deputi IV Bidang Pembinaan Prestasi Kemenpora Joko Pekik Irianto menyatakan, permintaan larangan izin pertandingan kepada Mabes Polri tidak menyentuh kompetisi Divisi Utama.

“Yang bermasalah cuma QNB League, itu pun jadi bermasalah karena dua tim Arema Cronus dan Persebaya tetap diikutkan. Kami tidak menyentuh Divisi Utama Seandainya tidak ada dua tim itu Kemenpora juga tidak melayangkan surat ke Polri,” jelasnya usai menghadiri penutupan kejuaraan judo Kartika Cup di UPN, Kamis (23/4) malam.

Itu artinya, lanjut Joko, Divisi Utama tetap digelar 26 April sebagaimana jadwal yang sudah dirilis PT Liga Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya