SOLOPOS.COM - Logo PSIM (JIBI/Harian Jogja/dok)

 

Harianjogja.com, JOGJA — Manajemen PSIM Jogja mendukung penuh regulasi PT Liga Indoneia yang melarang klub peserta Divisi Utama menggunakan jasa pemainasing pada musim depan. Alasannya, Laskar Mataram memiliki visi yakni lebih mengutamakan pembinaan pemain lokal daripada pemain asing.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

“Kami lebih cenderung memakai pemain lokal dari klub klub seperti Tunas Jogja [TJ], Diklat yang berafi lisasi dengan PSIM Jogja,” ujar Sekretaris PSIM Jogja, Jarot Sri Kastawa Harian Jogja kepada harianjogja.com, di Wisma PSIM, Selasa (4/11/2014).

Meski dengan memanfaatkan pemain muda lokal, ia pun yakin skuat masih bisa berprestasi. Hanya memang, semua itu masih membutuhkan proses yang cukup lama untuk menggemblengnya, dari mulai mengasah mental maupun kualitas individu.

“Jangan remehkan pemain muda. Tetap kita bisa berprestasi, tapi itu butuh waktu,” sambungnya.

Di sisi lain, lanjut Jarot beralasan untuk tidak menggunakan pemain asing karena dinilai ribet terutama dalam mengurus administrasinya hingga gaji yang tergolong mahal. Padahal, kata Jarot mencari pemain asing yang berkualitas saat ini dinilai sulit.

“Yang ada pemain itu malahan setara dengan pemain lokal. Kalau begitu buat apa? Padahal seharusnya pemain asing itu minimal harus kualitasnya berada dua tingkat di bawah pemain lokal,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya