SOLOPOS.COM - Tri Handoko, saat masih berseragam PSS Sleman. Tri Handoko memutuskan mundur dari Persis Solo LPIS setelah tak mendapat pelunasan gaji. DokJIBI/SOLOPOS

Tri Handoko, saat masih berseragam PSS Sleman. Tri Handoko memutuskan mundur dari Persis Solo LPIS setelah tak mendapat pelunasan gaji. DokJIBI/SOLOPOS

Tri Handoko, saat masih berseragam PSS Sleman. Tri Handoko memutuskan mundur dari Persis Solo LPIS setelah tak mendapat pelunasan gaji. DokJIBI/SOLOPOS

Solopos.com, SOLO – Satu per satu penggawa Laskar Sambernyawa mulai angkat kaki dari skuatnya. Setelah sebelumnya ditinggal Haryadi Putul, kini giliran gelandang Tri Handoko, yang  memutuskan hengkang dari Persis Solo yang berkancah di Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo itu.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Tri Handoko mengaku sangat berat mengucapkan salam perpisahan dengan Persis Solo. Pasalnya, dirinya sudah merasa nyaman dan berada di sebuah tim yang kompak. Sayang, kekompakan itu harus ternoda lantaran persoalan internal. Krisis finansial yang menerpa manajemen Persis membuat pencairan gaji pemain tersendat-sendat. Tak hanya gaji, para pemain juga belum menerima dana insentif bulan Februari dan Maret.

Dalam perjalanannya mengarungi kompetisi, Persis juga sering dilanda persoalan nonteknis lainnya, seperti kesulitan mencari lapangan untuk berlatih. Tim ini juga masih memiliki tanggungan, berupa sewa mes dan katering karena minimnya dana operasional.

Di tengah kondisi finansial manajemen yang sekarat itu, penggawa Laskar Sambernyawa tetap berjuang mati-matian memburu prestasi. Saat ini, Laskar Sambernyawa masih berada di zona atas. Ini menjadi bentuk perjuangan pemain guna mewujudkan impian meraih prestasi di DU LPIS.

Berbanding terbaik dengan perjuangan pemain, manajemen yang memang tak memiliki dukungan sponsor kelas kakap kesulitan melunasi gaji pemain. Mestinya, manajemen membayar gaji pemain bulan Mei per 16 Juni kemarin. Tapi, hingga pertengahan Juli ini, para pemain sama sekali belum menerima gaji. Para pemain berharap, manajemen dapat melunasi gaji sebelum Lebaran.

“Saya sebenarnya sangat senang bermain di Persis. Bagi saya, kekompakan pemain di tim ini sangat luar biasa. Tim ini adalah tim yang terbaik di DU LPIS. Hanya, kalau pemain tak memperoleh gaji, terus bagaimana?” kata Tri Handoko kepada Solopos.com,  Jumat (19/7/2013).

Dalam klausul kontrak antara pemain dengan manajemen di awal musim, pemain memang berhak tim secara sepihak seandainya manajemen tak segera memberikan hak-haknya sesuai jadwal. “Saya sudah memberitahu keinginan mengundurkan diri ke teman-teman, pelatih dan manajemen. Hari ini [kemarin], saya akan meminta surat keluar. Dalam hati saya sebenarnya masih ingin bermain di Persis. Tapi, kalau kondisinya masih seperti ini, terus bagaimana? Saat ini, saya juga sudah memperoleh tawaran klub yang bermain di IPL atau di divisi utama,” katanya.

Sebagaimana diketahui, Haryadi Putul terlebih dahulu mengundurkan diri dari Persis. Alasan utama pengunduran diri Haryadi Putul lantaran dirinya merasa tak dihargai selama berada di tim.

Di awal kompetisi, Persis juga sempat ditinggal beberapa pemain bintangnya, Javier Rocha dan Nnana Onana. Alasan keduanya meninggalkan tim, yakni tak ada kejelasan pelunasan gaji sesuai jadwal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya