SOLOPOS.COM - Manajer Persis Solo LPIS, Joni S Erwandi, mengabaikan ancaman sanksi komisi disiplin (Komdis) setelah melepas dua laga tandang timnya. dokJIBI/SOLOPOS

Manajer Persis Solo LPIS, Joni S Erwandi, mengabaikan ancaman sanksi komisi disiplin (Komdis) setelah melepas dua laga tandang timnya. dokJIBI/SOLOPOS

SOLO –Persis Solo secara resmi melepas dua laga tandang di lanjutan putaran kedua Grup 2 Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (DU LPIS). Dua laga tandang itu, yakni melawan tuan rumah Persifa Fak-Fak Papua Minggu (30/6) dan melawan Persemalra Tual Maluku, Kamis (4/7). Kendati terancam sanksi dari PSSI lantaran memilih kalah WO, manajemen Persis mengabaikan ancaman tersebut.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Manajer Persis, Joni S Erwandi, mengaku sudah menginformasikan tak ada pemberangkatan tim ke pemain dan ofisial Persis dalam dua hari terakhir. Hal itu termasuk pemberitahuan ke operator LPIS.

Alasan Persis enggan meladeni laga tandang di Indonesia bagian timur lantaran Laskar Sambernyawa mengalami krisis finansial. Di sisi lain, tim Persis memang tidak siap melakoni laga tandang melawan Persifa Fak-Fak dan Persemalra menyusul Tri Handoko dkk masih menjalani libur panjang hingga Lebaran mendatang.

“Pemain dan pelatih sudah memahami kondisi kami [krisis finansial]. Hingga saat ini, kami juga menunggu perubahan jadwal dari operator liga. Tapi kenyataannya, surat kami agar dapat mengubah jadwal tak direspon. Karena tak digubris, kami pun tak pedulikan ancaman sanksi. Apalagi, klub-klub lain juga melakukan hal yang sama,” kata Joni kepada Solopos.com, Sabtu (29/6).

Joni mengatakan biaya operasional tim untuk melangsungkan tur ke Indonesia bagian timur sangat besar. Paling tidak, manajemen harus menganggarkan biaya senilai Rp7 juta per orang. Jumlah ideal pemain dan ofisial yang biasa dikirim di laga tandang mencapai 20-an.

“Kalau dipaksakan justru akan merugikan kami sendiri. Biaya Rp7 juta per orang itu belum termasuk transit ke Maluku. Makanya, tak masalah terkena WO. Kami akan berunding dengan pelatih untuk mempersiapkan laga lain yang lokasinya lebih dekat dengan Solo,” katanya.

Persis Solo saat ini masih berada di zona atas, yakni di posisi tiga besar. Di putaran kedua, penggawa Laskar Sambernyawa banyak melakoni laga tandang. Guna menambah kekuatan Persis, manajemen berencana menambah stok pemain. Di antaranya, mendatangkan eks PPSM Magelang, Bangun P dan dua pemain Persis Solo PT LI, Bayu Nugroho dan Yanuar Ruspuspito. Penambahan stok pemain itu diperlukan lantaran Persis mengalami krisis pemain, terutama kondisi Tinton Suharto dan Hendri AP yang belum jelas di Persis di putaran kedua. Tinton dan Hendri sewaktu-waktu harus meninggalkan tim karena mengikuti masa pendidikan di TNI AD.

“Anak-anak tetap diliburkan hingga waktu yang belum bisa ditentukan. Itu sudah menjadi kebijakan manajamen. Sekalipun kami kalah WO di dua laga tandang [melawan Persifa dan Persemalra], saya tetap optimistis Persis dapat bertahan di zona atas. Anak-anak akan tetap kompak dalam bermain, apalagi ada dukungan Pasoepati yang luar biasa,” ujar pelatih Persis, Widyantoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya