SOLOPOS.COM - Terjungkal Saat Berebut Bola

Divisi Utama akan digelar April 2017.

Harianjogja.com, JOGJA — Meski kompetisi Divisi Utama 2017 baru akan digelar April mendatang, hal ini tidak membuat kubu PSIM bersantai. Tidak hanya menyiapkan skuat yang akan akan mulai berlatih pada 11 Januari mendatang, muncul wacana untuk menggunakan sistem tiket terusan pada kompetisi Divisi Utama musim depan.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Adapun keuntungan dalam penerapan sistem ini adalah para suporter tidak perlu mengantre untuk membeli tiket dan bakal terhindar dari calo. Selain itu, untuk menonton pertandingan, mereka tidak perlu merogoh kocek lagi dan harga sedikit lebih hemat.

Ketua Panpel PSIM Brustam Iswanto mengatakan penggunaan tiket terusan pada kompetisi mendatang sejauh ini masih sebatas wacana. Ada beberapa pihak berkeinginan agar sistem ini diterapkan. Tetapi, hingga kini, untuk penerapan, manajemen dan panpel belum membahasnya.

“Wacana ini cukup menarik sebenarnya. Namun, kami belum membahas terkait hal ini. Mungkin, nantinya bisa kami bawa dalam rapat manajemen dalam waktu dekat,” ujar Brustam kepada Harianjogjacom,Selasa (3/1/2017) siang.

Menurut Brustam, selama ini pemasukan dari tiket untuk menopang biaya operasional tim dinilainya belum maksimal. Selain karena dipaksa harus berbagi kandang dengan Persiba Bantul dalam penggunaan Stadion Sultan Agung Bantul, tidak bisa digelarnya sejumlah laga kandang karena tidak mendapatkan izin dari Kepolisian Bantul membuat panpel dan manajemen harus menanggung biaya operasional cukup tinggi selama melakoni ISC B.

Oleh karena itu, pada kompetisi mendatang, pihaknya berharap pendapatan dari sektor tiket akan kembali optimal. Selama ini, setiap kali menggelar laga di Stadion Sultan Agung Bantul, kata Brustam, panpel rata-rata hanya mencatatkan pendapatan senilai Rp150 juta.

“Bisa dikatakan pas-pasan. Oleh karena itu, dalam waktu dekat kami akan bertemu dengan kepolisian setempat, suporter dan pengelola Stadion Sultan Agung Bantul, karena pada musim depan kami akan kembali menggunakan tempat tersebut,” terang Brustam.

Penggunaan tiket terusan bagi Laskar Mataram sebenarnya bukanlah hal yang baru. Pada kompetisi Divisi Utama 2008/2009, PSIM sempat menerapkan tiket terusan. Saat itu, tiket terusan dibagi dalam tiga kelompok, yakni dengan besaran Rp2 juta untuk tribun very important person (VIP), Rp500.000 untuk tribun tertutup, dan Rp150.000 untuk tribun terbuka. Dengan perhitungan saat itu Stadion Mandala Krida memiliki 500 tempat duduk pada tribun VIP, 3.000 pada tribun tertutup, dan 10.000 pada tribun terbuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya