SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

PURWODADI-Pertandingan PSIS Semarang melawan tuan rumah Persipur di Stadion Krida Bhakti Purwodadi, Jawa Tengah, dihentikan pada menit ke-81 karena situasi cuaca dan penonton yang membeludak.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Pada saat pertandingan dihentikan kedudukan kedua tim sama kuat 0-0 meskipun tim tamu lebih banyak menguasai jalannya pertandingan terutama pada babak kedua.

Kondisi stadion yang tidak ada lampu penerangan, membuat wasit Ibnu dari Jakarta melanjutkan memimpin pertandingan. Penghentian pertandingan dilakukan setelah wasit berkonsultasi dengan kapten kedua tim dan pengawas pertandingan.

Kemudian situasi penonton yang membeludak hingga pinggir lapangan hampir menyentuh garis pembatas lapangan, bahkan ketika pemain akan mengambil tendangan pojok harus menyingkirkan pemain yang berjubel di area laga.

Bahkan, dari bangku cadangan pemain dan pelatih tidak bisa melihat pemainnya yang tampil di lapangan karena dipenuhi penonton yang berdiri di pinggir lapangan.

Pelatih kedua tim tidak bisa memberikan instruksikan kepada pemain yang sedang tampil di lapangan karena terhalang penonton.

Pengawas Pertandingan Marzuki dari Bondowoso, Jatim, mengatakan, sebenarnya pertandingan kedua tim tidak bisa dimainkan karena kondisi penonton yang masuk ke sentel band lapangan.

Bahkan, pagar pembatas di sebelah utara dan selatan stadion roboh karena tidak mampu menampung penonton yang masuk ke pinggir lapangan.

“Pertandingan yang seharusnya digelar pada pukul 15.30 terpaksa diundur 30 menit dan baru dimulai jam 16.00 WIB. Kita memang ada perintah dari petugas keamanan untuk tetap menggelar pertandingan ini,” katanya.

Ketika ditanya apakah pertandingan tersebut dianggap sah karena pertandingan dihentikan sebelum tempo usai, dia mengatakan, kalau aturannya memang sudah sah karena pertandingan bisa dihentikan 10 menit sebelum usai jika memang situasinya tidak memungkinkan.

“Saya hanya akan melaporkan situasi pertandingan kepada PSSI baik soal penonton maupun situasai stadioan dan jalannya pertandingan saja. Soal apakah pertandingan itu sah atau tidak, biar mereka yang memutuskan,” katanya.

Usai wasit menghentikan pertandingan, penonton yang berdiri di pinggir lapangan langsung menyerbu ke area pertandingan, sedangkan pemain dan ofisial pertandingan langsung masuk ke ruang ganti pemain.

Manajer Tim Persipur Mulyadi mengatakan, sebenarnya dari sisi pertandingan memang enak dilihat dan berjalan dengan baik tetapi karena memang kondisi penonton yang seperti itu.

Pelatih Persipur Sahala Saragih mengatakan, kalau hasil pertandingan dirinya jelas kecewa karena sebagai tuan rumah gagal meraih angka penuh.

Tetapi, lanjut dia, dirinya merasa bersyukur karena pemain bisa mengimbangi tim tamu yang nota bene lebih baik dengan materi pemain yang bagus.

“Kita bisa mematikan pergerakan dua pemain kunci PSIS Ronald Fagundez dan penyerangnaya Addison Alves. Ini yang membuat tim kami bisa mengimbangi tim tamu,” katanya.

General Manager PSIS Ferdinand Hindirato mengatakan, dirinya tidak bisa berbicara soal teknik karena pertandingan ini tidak berjalan dengan normal. “Ini terpaksa bertanding karena kita melihat kepentingan yang lebih besar,” katanya.

Ia menambahkan, kalau dari pertandingan, timnya memang rugi karena target meraih angka tiga atau menang, tetapi timnya tidak menghendaki ada kejadian yang tidak diinginkan di pertandingan ini.

“Saya bisa bayangkan jika terjadi gol, bagaimana penonton yang sudah di pinggir lapangan tersebut. Makanya tetap bertanding untuk kepentingan yang lebih besar,” katanya menegaskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya