SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
<p><strong>Solopos.com, BEOGRAD</strong> — <a href="http://sport.solopos.com/read/20180607/481/920870/prancis-open-2018-djokovic-terhenti-di-perempatfinal">Novak Djokovic </a>masih menyimpan ambisi besar setelah meraih gelar Grand Slam ke-14 di US Open 2018. Petenis Serbia itu menargetkan kembali ke level tertinggi dengan menjadi <a href="http://sport.solopos.com/read/20180831/481/937018/nadal-melaju-mulus-di-us-open-2018">petenis nomor satu dunia</a>.</p><p>Djokovic kini menempati peringkat ketiga dunia setelah memenangi titel US Open ketiganya pada akhir pekan lalu. Di final, Djokovic melumpuhkan juara bertahan turnamen, Juan Martin del Porto, dengan kemenangan tiga set 6-3, 7-6, 6-3. Ini adalah titel Grand Slam kedua Djokovic di 2018 setelah menjuarai Wimbledon.</p><p>Djokovic menegaskan bahwa dirinya sudah kembali ke levelnya yang dulu seusai melewati periode buruk akibat cedera siku. Namun klaim ini masih perlu dibuktikan dengan menggeser Rafael Nadal di singgasana tenis dunia. Nadal kini masih kokoh di peringkat 1 ATP dengan selisih 2.315 poin dari Djokovic.</p><p>Djokovic sendiri sudah mengirimkan sinyal peringatan pada petenis Spanyol tersebut. “Saya sudah pasti tak keberatan menjadi nomor satu lagi. Saya berbohong pada Anda kalau saya mengatakan itu bukan targetku,” ujar Djokovic seperti dilansir <em>Daily Express</em>, Kamis (13/9/2018).</p><p>Selain titel grand slam, petenis yang berjuluk Djoker ini menganggap gelar petenis terbaik sangat penting di dunia olahraga tenis.Kali terakhir Djokovic menduduki peringkat satu pada 2016. Saat itu dia menghabiskan 223 pekan di puncak sebelum digeser Andy Murray.</p><p>Djokovic mengaku fokus dan level permainannya terus meningkat dalam dua setengah bulan terakhir. Hal itu membuatnya kian percaya diri mampu kembali ke level terbaik. “Saya akan mengancam posisi Nadal di akhir tahun ini. Kita lihat saja apakah saya bisa melakukannya,” ucap petenis 31 tahun itu. </p>