SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solopos.com, MUNICH – Kalah di markas Bayern Munchen bisa dialami tim mana pun, termasuk Borussia Dortmund. Namun, kalah dengan skor supertelak yakni 0-5 di duel sebesar der klassiker menjadi tamparan besar bagi pasukan Lucien Favre.
Apalagi, der klassiker kali ini sangat krusial menentukan juara Bundesliga musim ini. Dortmund sebenarnya memimpin dua poin atas Bayern sebelum mereka melawat ke kandang Bayern di Allianz Arena, Munich, Sabtu (6/4/2019) malam WIB. Namun kekalahan lima gol tanpa balas memaksa mereka dikudeta Bayern dari singgasana klasemen sementara.
Apa yang sebenarnya membuat Dortmund seperti macan ompong di Allianz Arena? Salah satu yang menjadi sorotan yang keputusan Pelatih Dortmund, Lucien Favre, dalam menentukan line-up. Secara mengejutkan Favre lebih memilih Mahmoud Dahoud ketimbang Mario Gotze sebagai starter di barisan serang.
Bukan hanya pos tersebut yang dirasa jaggal. Favre juga memainkan bek veteran Lukasz Piszczek di sisi kanan pertahanan timnya. Bek berusia 33 tahun itu terlihat kesulitan menghadapi kelincahan winger Bayern, Kingsley Coman. Berkali-kali Piszczek kalah kecepat ketika berduel dengan pemain Timnas Prancis tersebut.
“Setelah laga, mudah mengatakan tidak bagus tidak memberikan Mario Gotze starter, namun saya tidak tahu apakah akan lebih bagus [jika dia main sebagai starter] dengan sistem lain. Piszczek melakukan tugas dengan baik, namun mungkin terlalu dini, jelas kami kehilangan peluang, ini memalukan,” jelas Favre menanggapi line-up pilihannya, seperti dilansir kicker.de.
Permainan Dortmund mulai membaik di babak kedua. Favre memasukkan Gotze menggantikan Mahmoud pada menit ke-62. Dia juga menarik keluar Piszczek ke bench untuk digantikan bek berusia 23 tahun, Marius Wolf, sekitar tujuh menit kemudian.
“Kami bermain dalam bencana, pertahanan yang penuh bencana. Saya jujur tidak punya penjelasan akan hal itu, kami nol tekanan dan Bayern lebih baik, Anda harus akui itu,” ujar kapten Dortmund, Marco Reus.