Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak
Kejuaraan yang baru kali pertama digelar di Kota Solo dalam kurun waktu satu dekade terakhir ini mempertandingkan 15-an kelas yang diikuti ratusan peserta. 316 pembalap dari berbagai daerah di daratan Jawa turut ambil bagian. Salah satu pembalap yang menonjol dalam ajang tersebut adalah Eko Kodok dari Semarang. Pembalap asal Kota Atlas ini merajai di beberapa kelas saat adu kebut digelar.
“Saya lupa ada berapa total pembalap asal Solo. Tapi, yang jelas cukup banyak juga. Untuk hari ini khusus ajang pembalap roda dua,” kata Ketua Panpel, Teguh Heri Purwanto saat ditemui wartawan di sela-sela kegiatan di kompleks Stadion Manahan, Minggu (9/10/2011). Teguh mengatakan, membludaknya para peserta dan penonton saat ajang adu balap kali ini membuktikan kalau masyarakat Solo sangat antusias. Jumlah penonton pada kesempatan tersebut mencapai 6.000 orang.
“Dibandingkan dengan kota-kota lain, seperti Semarang dan Purworejo, ternyata Kota Solo paling tinggi antusiasme. Satu bulan ke depan, seri berikutnya akan digelar. Kami akan mengevaluasi apakah Solo pantas menjadi tuan rumah lagi atau tidak? Kami juga mohon maaf kepada warga sekitar kalau akibat kejuaraan ini, akses lalu lintas tertutup,” katanya.
pso