SOLOPOS.COM - Pemain PSG Pati atau AHHA PS Pati merayakan gol. (istimewa/PT LIB)
Solopos.com, SOLO — PSG Pati resmi mengumumkan dua nama amunisi baru dalam putaran kedua Liga 2 Indonesia yakni I Gede Sukadana dan Muhammad Fayrushi. Kedua pemain itu diharapkan bisa main saat melawan Persis Solo, Rabu (3/11/2021).
Pelatih Kepala PSG Pati, Joko Susilo, mengatakan dua pemain baru I Gede Sukadana dan Fayrushi masih adaptasi sejak bergabung ke PSG Pati. Namun sejak bergabung dua pemain itu langsung adaptasi dan tidak menemukan kendala saat berlatih. Keduanya bisa langsung bermain melawan Persis Solo.
Baca Juga: Lawan Persis Solo, PSG Pati Kehilangan Striker Naturalisasi
“Kalau Sukadana tentunya kita sudah banyak tahu kualitas secara individu. Sedangkan Fay adalah pemain muda yang potensial dan punya kecepatan dan berdaya juang tinggi. Kami lihat besok bisa diturunkan di babak pertama atau kedua,” kata Joko.
Gede Sukadana sebelumnya membela PSMS Medan. Pemain asal Bali itu juga kerap malang melintang di klub-klub besar Indonesia seperti Arema Cronus, PSS Sleman, Bali United, dan Kalteng Putra.
Sedangkan Fayrushi merupakan mantan pemain Persiraja Aceh yang kini berlaga di Liga 1. Pemain berusia 23 tahun itu bakal menambah kekuatan lini belakang PSG Pati bersama Syaiful Indra Cahya.
PSG Pati sendiri dipastikan tak bisa memainkan tiga pemainnya saat melawan Persis Solo. Striker naturalisasi Osas Saha mengalami cedera. Sedangkan Heri Setiawan dan Nur Hidayat Haji Haris mendapat sanksi dari Komdis PSSI.
Baca Juga: Liga 2: HWFC Siap Beri Kejutan Saat Lawan Persijap Jepara
Kabar bagusnya, Syaiful Indra Cahya yang sempat dihukum Komdis bisa dimainkan. Hukuman untuk eks pemain Arema FC itu dicabut setelah tim melakukan banding. “Secara tim, ini tentu menambah kepercayaan diri karena pemain berarti lebih lengkap saat ini. Secara psikologis bakal menambah keyakinan tim dalam bertanding,” kata pelatih yang akrab disapa Getuk itu.
Pada pertemuan pertama, PSG Pati harus mengakui keunggulan Persis Solo dengan skor 0-2. Dua gol Laskar Sambernyawa itu dicetak oleh Alberto Goncalves dan Eky Taufik.