SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

FX Hadi Rudyatmo. dokJIBI/SOLOPOS/Agoes Rudiyanto

SOLO – Kompetisi Divisi Utama musim 2013 segera bergulir. Persis Solo kembali dihadapkan pada masalah dualisme.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Seperti halnya musim lalu, ada dua tim yang mengatasnamakan Persis  tampil pada dua kompetisi berbeda, yakni Divisi Utama versi Liga Prima Sportindo (LPIS) dan PT Liga Indonesia (DU PT LI).

Padahal sejak jauh-jauh hari, Persis sudah diwanti-wanti untuk ikut dalam satu kompetisi saja, entah itu LPIS atau PT LI. Ini dilakukan agar tidak menimbulkan perpecahan dalam internal Persis maupun kelompok suporter Pasoepati.

Toh, nyatanya kedua kubu Persis masih membandel. Baik Persis LPIS maupun PT LI masih nekad untuk kembali mengulang cerita musim lalu.

Terkait kondisi ini, eks Ketua Umum Persis sekaligus Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mulai buka suara. Rudy mengaku siap memberi restu kepada kedua tim asalkan mampu memenuhi dua persyaratan yang diajukannya, yakni memiliki jaminan keuangan dan jaminan prestasi.

Hal ini disampaikn Rudy saat ditemui wartawan, termasuk Solopos.com, di Loji Gandrung, Selasa (8/1/2013). Dualisme tim diizinkan asalkan kedua tim mampu memenuhi dua syarat itu, namun seandainya tidak Kota Solo terancam tak akan mengirimkan wakilnya di kompetisi mendatang.

Menurut Rudy, saat ini sudah saatnya Kota Solo memiliki tim yang dapat dibanggakan di masa mendatang. Dirinya tak ingin kembali mendengar adanya tunggakan gaji, tunggakan stadion, tunggakan katering dan biaya operasional lainnya ke depan. Di mata Rudy, hal tersebut sangat memalukan kalau terulang kembali.

“Saya hanya menyarankan, entah itu kepada tim yang bertanding di PT LI atau LPIS. Kalau memang mereka ingin berkompetisi, harus siap dana awal senilai Rp20 miliar. Dana sponsor ini harus sudah di tangan terlebih dahulu. Selain itu, harus berani mematok target dua besar atau minimal empat besar. Jadi, tidak asal ikut kompetisi,” katanya.

Ke depan, Rudy siap menyaksikan pemaparan masing-masing manajemen tim. Dalam pemaparan itu harus dilakukan di hadapan Pengcab PSSI Solo.

“Dari awal, saya katakan lebih baik Persis konsentrasi di satu kompetisi saja. Tapi, kalau keduanya dapat memenuhi persyaratan itu, ya silakan lanjut. Mungkin, nanti akan muncul masalah penggunaan nama Persis karena tak mungkin Persis di pakai dua kompetisi. Untuk masalah itu juga saya serahkan ke Pengcab PSSI. Kalau disetujui silakan, kalau tidak, ya pakai nama di luar Persis,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya