SOLOPOS.COM - Sekelompok suporter Persebaya 1927 sedang melakukan unjuk rasa. Ist/metrotv.com

Dualisme sepak bola di Tanah Air terjadi semenjak kisruh kepengurusan PSSI kisruh beberapa tahun silam.

Solopos.com, JAKARTA-Persebaya United diminta segera membubarkan diri menyusul terbitnya keputusan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) soal sengketa penggunaan nama Persebaya.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Kemenkumham memenangkan Persebaya 1927 sebagai pemilik sah atas nama dan loga klub berjuluk Bajul Ijo itu. Keputusan tersebut tertuang dalam sertifikat merek yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) di Jakarta, Senin (21/9/2015).

“Pemilik sertifikat itu berhak atas merek yang didaftarkan selama 10 tahun dan bisa diperpanjang, Regulasi mengenai merek telah diatur dalam UU No 15 / 2001. Pihak yang kini menggunakan nama Persebaya dan bukan pemilik merek terdaftar diminta mematuhi UU 15 / 2001 tentang Merek. Sebab sesuai pasal 76, pemegang merek bisa mengajukan gugatan pada pihak lain yang tanpa hak menggunakan merek terdaftar,” ungkap Kabag Tata Usaha dan Humas Dirjen KI, Agung Damarsasongko, dilansir sport.detik.com, Selasa (22/9/2015).

Sejak sekitar empat tahun terakhir ada dua klub yang menggunakan nama Persebaya. Salah satunya bernaung di bawah PT Persebaya Indonesia, yang bernama Persebaya 1927. Sementara yang lain adalah Persebaya yang dinaungi PT MMIB (PT Mitra Muda Inti Berlian).

Proses hukum untuk menuntaskan sengketa penggunaan nama dan logo Persebaya ini sudah berjalan sekitar dua tahun. Dengan keluarnya keputusan ini maka seharusnya tidak ada lagi dua Persebaya.

Keputusan Kemenkumham menjadi landasan bagi kelompok suporter Persebaya 1927, Bonek, untuk mendesak Persebaya United segera melepaskan loga dan nama mereka. “Pihak dari MMIB atau Persebaya United harus sadar diri dan segera melepas nama Persebaya dan merubah logonya. Kami juga mendesak kepada manajemen PT. Persebaya Indonesia untuk mensomasi segera pihak-pihak yang memaksakan diri memainkan Persebaya United di Piala Presiden,” ungkap pentolan Bonek, Andi “Pecie”.

Tim Transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendukung desakan pembubaran Persebaya United. Mereka akan segera mengirim surat ke Mahaka Sports and Entertainment selaku promotor Piala Presiden untuk mencoret Persebaya United.

“Kami akan menyurati Mahaka kalau memang ada keputusan seperti itu. Kalau ada persoalan di pengadilan itu masalah lain, biar diproses sesuai ketentuannya saja. Bisa saja mereka ganti nama tidak pakai nama Persebaya, tapi Surabaya United,” ujar salah seorang anggota Tim Transisi, Cheppy T Wartono, dilansir liputan6.com, Selasa. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya