Sport
Jumat, 16 Desember 2011 - 11:02 WIB

'Duel' aparat di pemilihan Ketum IMI

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA–Tentara dan polisi aktif bakal berebut posisi Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia yang akan ditinggalkan Ari Batubara tahun ini karena telah habis masa baktinya.

Tercatat dua nama kuat bakal calon (balon) ketua umum (Ketum) Ikatan Motor Indonesia berlatar tentara dan polisi aktif. Tentara diwakili Sesmenko Polhukam Letjen TNI Hotmangaradja Pandjaitan, sementara polisi diwakili Wakapolri Komjenpol Nanan Soekarna.

Advertisement

Keduanya mencuat di antara calon-calon sipil seperti Adiguna Sutowo, Sadikin Aksa, Benny Laos dan Johny Pranoto. Nanan dan Hotma muncul lantaran balon lain sudah berkoalisi.

Layaknya petinju yang akan adu jotos, perang urat syaraf mulai dilontarkan jelang paparan misi dan visi para balon ketum pada Musyawarah Nasional (Munas) IMI yang akan berakhir Jumat (16/12) malam di Solo, Jawa Tengah.

Sebut saja balon ketum IMI, Nanan Soekarna yang juga Ketua Umum Perbakin, berjanji akan menghadirkan Formula One (F1) di Tanah Air jika terpilih sebagai Ketua Umum PP IMI periode 2011-2015. Menurutnya penyelenggaraan F1 akan membawa banyak nilai positif bagi Indonesia , baik dari sisi olahraga otomotif itu sendiri maupun pariwisata dan perekonomian.

Advertisement

“Malaysia dan Singapura bisa, kenapa kita tidak? Meski ini baru ‘mimpi’ saya, tapi saya akan berusaha mewujudkannya. Kita harus mencoba dari sekarang,” tegasnya.

Sebaliknya, Hotmangaradja, putra pahlawan revolusi, D.I. Pandjaitan lebih memilih low profile. “Saya tetap akan berusaha semaksimal mungkin untuk memajukan olahraga otomotif Indonesia. Yang terpenting, saya ingin IMI mandiri.”

Maraknya bursa Ketum IMI ini dinilai Ketua Pengprov IMI Sumatera Selatan Anto Bambang Utoyo sebagai kemajuan demokrasi. Namun dia mengimbau agar balon Ketum IMI tak mengumbar janji.

Advertisement

“Umumnya bila kampanye semua yang terucap manis. Tapi, begitu sudah terpilih sebagai Ketum, biasanya sulit dihubungi. Boro-boro mau tagih janji. Yang sudah, Pengprov bekerja sendiri tanpa perhatian dari pusat,” ujarnya saat dihubungi. (Bisnis Indonesia/JIBI/Algooth Putranto)

Advertisement
Kata Kunci : Imi
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif