Sport
Rabu, 23 Februari 2022 - 19:22 WIB

Duh! Persebi Boyolali Tersingkir, Gagal Lolos ke 32 Besar Liga 3

Ichsan Kholif Rahman  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Persebi Boyolali (istimewa)

Solopos.com, KEDIRI — Langkah Persebi Boyolali terhenti di babak 32 besar putaran nasional Liga 3 setelah kalah 1-2 dari tuan rumah Persedikab Kediri di Stadion Brawijaya Kediri pada Rabu (23/2/2022) sore. Kekalahan itu membuat Persebi gagal mendapat satu tiket di babak 16 besar Liga 3.

Persebi kehilangan empat pemain dan dua ofisial dalam laga itu karena terpapar Covid-19. Kedua tim sama-sama bermain ngotot untuk mendapat tiga poin.

Advertisement

Persedikab mencetak gol terlebih dulu lewat kaki Mohammad Khadafi menit ke-17. Persebi kesulitan mengembangkan permainan di babak pertama. Hingga turun minum Persebi belum bisa menyamakan kedudukan.

Baca Juga: Pengamat Sepak Bola: Indonesia Darurat Wasit!

Di babak kedua kedua tim langsung melancarkan serangan. Jual beli serangan pun saling terjadi. Persebi baru mampu menyamakan kedudukan menit ke-83 lewat pemain pengganti Haidar Nur Afif. Peluang Persebi untuk menang kembali terbuka.

Advertisement

Namun justru striker Persedikab, Mohammad Khadafi mencetak gol keduanya saat pertandingan tinggal satu menit. Hingga peluit panjang wasit asal Bengkulu, Khifsan, mengkahiri pertandingan skor tidak berubah 1-2 untuk Persedikab.

Pelajaran

Pelatih Persebi, Haryadi Poethoel, mengaku menerima kekalahan dari tuan rumah itu. Persebi dipastikan tidak lolos ke babak 16 besar karena hanya kemenangan di laga itu yang mampu membawa Persebi ke fase selanjutnya.

“Ya sudah kami pulang kandang. Ini lah sepak bola kita yang penuh dengan berbagai trik terutama wasit. Diganti wasit Liga 2 pun ya sama saja, tapi tidak apa-apa ini pelajaran kami,” kata dia.

Advertisement

Baca Juga: Catat Lur! Ini Jadwal Pertandingan Sepak Bola Dini Hari Nanti

Dia meminta kepada anak-anak asuhnya pengalaman pahit musim ini sebagai pelajaran dan pengalaman. Ia mengapresiasi kinerja para pemain dan manajemen Persebi yang telah sama-sama berjuang hingga fase ini.

“Manajemen tidak pernah nunggak gaji selalu memberikan fasilitas yang terbaik untuk pemain. Tapi kami gagal karena banyak faktor non teknis terutama kami sering dikerjai,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif