DUKUNGAN SUPORTER : Suporter The Foxes Berencana Boikot Laga Kontra Arsenal

Dukungan suporter Leicester berencana memboikot laga tim kebanggaannya saat melawan Arsenal.

Solopos.com, LEICESTER — Suporter Leicester City berencana memboikot laga timnya melawan Arsenal. Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes mereka terhadap stasiun televisi Sky Sports, selaku pemegang hak siar, yang mengumumkan perubahan jadwal pertandingan duel tim papan atas Liga Premier tersebut lebih cepat dari biasanya.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Skys Sports secara mengejutkan membuat pengumuman perubahan jadwal laga yang akan digelar Maret nanti. Bentrok Leicester kontra Arsenal di Emirates Stadium yang semula dijadwalkan digelar 13 Februari 2016 digeser ke  pertengahan hari pada 14 Februari 2016.

Seperti dilansir Dailymail.co.uk, Jumat (22/1/2016), perubahan itu mengundang protes fans Leicester. Sebab, perubahan jadwal seharusnya diumumkan minimal enam pekan sebelum laga. Namun, pengumuman ini digelar hanya 23 hari sebelum pertandingan di Emirates digelar. Hal itu membuat sekitar 3.016 fans Leicester yang telah membeli tiket harus mengatur ulang jadwal mereka.

Kubu The Barclays Premier League, selaku penyelenggara, akan berbicara dengan Arsenal dan Leicester agar fans kedua tim tidak terganggu dengan perubahan jadwal itu. Namun sebagian dari mereka  masih menyuarakan ketidakpuasan. Kelompok suporter Leicester, Union FS, berencana memboikot laga tersebut selama lima menit pertama sebagai protes atas perubahan jadwal yang diumumkan mendadak ini.

“Semua  fans sepak bola tidak puas saat ini dan menyedihkan karena itu bagian dari pertandingan kami. Namun, menurut pendapat kami, tindakan Sky Sports kali ini sudah kelewat batas untuk tidak kami tanggapi dengan aksi,” ujar pernyataan Union FS.

“Aksi boikot lima menit berawal dalam pertandingan ketika fans City bertahan di persimpangan jalan, menyaksikan laga dari instalasi monitor TV. Mengapa? Itu menjadi poin penting untuk menyadari bagaimana pertandingan tanpa fans, mereka tidak bisa menjual produk.”