Eduardo Mencak-mencak Bela Cristori

Emanuel Cristori (DOK)

BANTUL—Pemain bertahan Eduardo Bizzaro mencak-mencak ketika menanggapi posisi striker Emmanuel Cristori yang belum mencetak gol di Liga Primer Indonesia (LPI). Dia menilai keterlaluan apabila dua laga awal dijadikan tolok ukur mandulnya striker.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

“Anda lihat sendiri dalam dua pertandingan yang kami jalani. Apakah formasi seperti itu menguntungkan bagi Ema [sapaan Cristori]? Silakan Anda nilai sendiri dengan pengamatan yang Anda lihat,” tegas Bizarro saat ditemui Harian Jogja, Rabu (11/1).

Sebelum angkat bicara, Bizzaro menerjemahkan jawaban Cristori mengenai sorotan manajemen terhadap dirinya. Dengan menggunakan bahasa Spanyol, Cristori mengungkapkan pola permainan yang diperagakan tim di dua kali pertandingan membuatnya sulit berkreasi.

Cristori menganggap wajar dirinya belum bisa membuat gol karena Persiba menjalani dua laga tandang dengan formasi yang lebih condong bertahan. “Bagaimana saya bisa membuat gol jika asupan bola terhadap saya hampir tidak ada karena selama ini tim lebih banyak bertahan untuk mengamankan target laga tandang,” ujarnya.

Dari manajemen, Manajer Persiba Briyanto mengungkapkan Cristori mesti secepatnya menemukan ketajaman. Apapun yang terjadi selepas pertandingan lawan Persibo Bojonegoro pada 14 Januari mendatang, tim akan mengadakan evaluasi.

“Coba lihat setelah dari Bojonegoro nanti. Dari situlah kami akan mendapatkan gambaran nyatanya untuk menentukan sikap.” tandas Briyanto. Evaluasi itu khususnya ditujukan terhadap pemain berjuluk Cristogol itu.

Manajemen bahkan enggan untuk menunggu sampai pada pertandingan kandang jika harus mengambil keputusan terhadap masa depan pemain asal Argentina itu. “Kami sudah konsolidasikan dengan Pak Idham Samawi selaku CEO Persiba. Nampaknya, ia sudah mulai gusar dengan tak menggigitnya penampilan yang ditunjukkannya sebagai seorang striker tim. Jadi, mungkin kami akan mengambil sikap lebih cepat dari deadline terhadap dirinya sebelumnya,” ujar Briyanto.(Harian Jogja/Arif Wahyu)