SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
SLEMAN—Striker asal Brasil, Luis Eduardo da Silva, sudah merapat ke Stadion Maguwoharjo, Senin (16/1) pagi. Manajemen memutuskan tidak akan disertakan dalam lawatan ke Solo, Jawa Tengah, menghadapi Persis Solo.
Mantan ujung tombak Persekam Metro FC Kabupaten Malang itu sudah mulai berlatih dengan penggawa PSS lainnya, Senin (16/1) pagi, di Stadion Maguwoharjo. Sore harinya dia juga turut bersama para pemain datang ke Stadion Tridadi.
Menurut Manajer PSS, Rumadi, kemampuan Eduardo akan dilihat tim pelatih. Soal berapa lama durasi waktu yang diberikan kepada pemain berpotongan pelontos tersebut, Rumadi mengungkapkan semua itu terserah kepada tim pelatih.
Dari data yang dihimpun, Eduardo sudah bermain di Indonesia sejak 2005 silam. Tim pertama yang dibelanya yakni Persim Maros. Terkait dengan pemain asing lainnya, Rumadi mengungkapkan mereka bakal datang dalam beberapa hari mendatang. “Tentu semua harus melalui proses seleksi tersebih dahulu, selain disesuaikan dengan anggaran,” ucapnya.
Pelatih Widiyantoro mengaku masih akan memantau permainan Eduardo dalam latihan serta uji coba, Selasa (17/1) sore ini, di Stadion Maguwoharjo. Kalau tidak berhasil meyakinkan tim pelatih, Eduardo bisa menyusul Almiro yang didepak karena bermain di bawah performa.
Terkait dengan tipikal striker yang diinginkan, Wiwid, sapaan akrab Widiyantoro, mengungkapkan dia ingin memiliki ujung tombak yang bertipe pekerja keras, ngotot, memiliki kontrol bola yang baik, serta yang terutama bernaluri tinggi dalam mencetak gol.
Lini depan PSS sampai tiga pertandingan bisa dikatakan tumpul. Pasalnya, dari lima gol yang berhasil dicetak tim berjuluk Super Elang Jawa tersebut, baru satu gol yang dicetak striker yakni Charles Orock. Empat lainnya dicetak barisan gelandang.
Soal kemungkinan Eduardo disertakan dalam lawatan ke Solo, Rumadi mengungkapkan kemungkinan besar tidak akan dilakukan karena selain harus menjalani proses seleksi, tentu akan ada negosiasi perihal kontrak dengan pemain tersebut, serta pendaftaran ke PSSI.(Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez)