EKSPEDISI GUNUNG : Cerita Sabar Gorky Merangkak di Puncak Carstenz

Ekspedisi gunung dilakukan pria asal Solo, Sabar Gorky.

Solopos.com, SOLO – Pendaki tunadaksa asal Solo, Sabar Gorky, mendaki Pegunungan Jayawijaya di Papua, Agustus 2015. Dia pun berhasil sampai pada puncak Carstenz.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Puncak Carstenz merupakan puncak ketiga yang sudah berhasil dicapai Gorky. Sebelumnya, pria 47 tahun itu berhasil mencapai puncak Gunung Elbrus (Rusia) dan Gunung Kilimanjaro (Tanzania). Masih ada empat tujuh puncak tertinggi yang harus didaki Gorky untuk menjadi Seven Summiters.

Pendakian puncak keempat pun sudah direncanakan oleh Gorky. Dia berencana untuk mendaki puncak Gunung Acouncagua di Argentina. Rencana itu akan direalisasikan pada akhir Januari 2016 atau awal Februari 2016.

Mengenai keberhasilannya mencapai puncak Carstenz, Gorky memiliki cerita unik. Di salah satu medan menuju puncak, dia harus meninggalkan tongkatnya yang selama ini ia gunakan untuk berjalan. Selama 12 jam ia merangkak untuk mencapai puncak yang berada di Jayapura, Papua tersebut.

“Dari tiga puncak yang sudah didaki, mungkin paling terberat adalah puncak Carstenz. Di situ saya harus meninggalkan tongkat dan merangkak 12 hingga 15 jam,” ujar Gorky saat berbicang dengan Solopos.com, di Griya Solopos, Senin (28/12/2015).

Gorky menyatakan saat ini yang menjadi kendala dalam ekspedisi gunung yang dilakukannya adalah sponsor. Dia menceritakan untuk ke puncak Carstenz saja dia harus menunggu sembilan tahun.

“Saya berencana ke Carstenz itu sejak 2006 lalu, tapi baru terlaksana pada 2015. Mencari sponsor ke mana-mana dan memang baru dapatnya saat itu. Nanti ke Argentina juga masih bergantung pada sponsor,” imbuh dia.

Gorky mengaku sebelum bertolak ke Argentina dia harus melakukan sejumlah persiapan fisik, namun semuanya dilakukan di Kota Solo. Dia berharap segala rencananya ke depan bisa berjalan dengan baik.