SOLOPOS.COM - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menjawab pertanyaan para pewarta di lapangan latihan A, komplek Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (16/8/2023). (ANTARA/RAUF ADIPATI)

Solopos.com, JAKARTAKetua Umum PSSI Erick Thohir meyakini dua Komite Yudisial PSSI, yakni Komite Etik dan Komite Banding, bakal mampu menangani setiap permasalahan yang muncul di sepak bola nasional.

Sebab, figur-figur yang berada di dua komite tersebut memiliki rekam jejak dan integritas yang sudah teruji. Sehingga, akan mampu bersikap tegas, transparan, serta mengacu pada keakuratan fakta dalam pengambilan keputusan.

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

“Berulang kali saya menekankan ingin membangun PSSI yang bersih dan tegas dalam pengambilan keputusan. Hal itu tak lain agar sepak bola yang kita cintai ini berubah ke arah yang jauh lebih baik. Apalagi sepak bola menjadi tumpuan hidup bagi banyak sektor, mulai dari pemain hingga ofisial klub, sehingga semua hal terkait dengan peraturan, hukum, atau sanksi harus benar-benar ditegakkan,” kata Erick Thohir di Jakarta melalui rilis yang diterima Solopos.com, Jumat (18/8/2023).

Mantan Presiden Inter Milan itu berharap Komite Etik yang baru dibentuk pada 14 Agustus lalu itu tegas dalam mengambil keputusan atas setiap pelanggaran yang terjadi di sepak bola nasional berdasar statuta, kode etik, dan kode disiplin PSSI.

“Ini merupakan kepercayaan dan juga amanah agar dalam penerapan keputusan, terutama sanksi selalu bersandar pada statuta PSSI, Kode Etik PSSI, dan Kode Disiplin PSSI,” ulas Erick yang juga Menteri BUMN itu.

Hal yang sama juga ditekankan Erick Thohir terhadap Komite Banding yang memiliki tanggung jawab untuk mendengarkan banding akan keputusan dari Komite Disiplin dan Komite Etik yang belum dinyatakan final.

Erick berharap Komite Banding PSSI mampu mengemban amanah untuk bertindak lebih objektif dan transparan. Selain itu melakukan kajian yang lebih mendalam, terperinci, dan keakuratan fakta untuk mengupayakan pertimbangan akan pemeriksaan ulang di setiap kasus yang terjadi di sepak bola nasional.

“Istilahnya, Komite Banding menjadi harapan bagi klub atau pemain. Oleh karena itu, keakuratan fakta menjadi kunci bagi komite ini dalam bekerja. Sudah tentu apa pun hasilnya pasti tidak bisa memuaskan semua pihak. Namun integritas harus dijaga, sekaligus menjadi pendengar yang baik dalam setiap usaha banding dari klub atau pemain agar semua pihak bisa menerimanya,” jelas Erick.

Komite Etik PSSI periode 2023-2027 diketuai oleh Suhardi Alius dan dibantu oleh Abhan sebagai wakil ketua. Terdapat tiga anggota Komite Etik yang terdiri atas Bono Daru Adji, Chandra Warsenanto Sukotjo, dan Ibnu Munzir.

Suhardi Alius sendiri merupakan purnawirawan polisi berpangkat terakhir komisaris jenderal (komjen). Sementara, Abhan adalah seorang pengacara yang pernah menjabat sebagai Ketua Badan Pengawasan Pemilu periode 2017-2022.

Sedangkan, Bono Daru Adji merupakan praktisi hukum lulusan Fakultas Hukum Universitas Trisakti dan Chandra Warsenanto Sukotjo adalah purnawirawan TNI AD dengan pangkat terakhir letnan jenderal (letjen) dan mantan Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat ke-32.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya