SOLOPOS.COM - Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberi motivasi saat meninjau seleksi timnas U-17 untuk Piala Dunia U-17 2023 di Bali, Minggu (16/7/2023). Istimewa/pssi.org).
Solopos.com, SOLO—PSSI memastikan seleksi timnas U-17 Indonesia untuk Piala Dunia 2023 tidak ada jalur titipan. Seleksi harus dilaksanakan secara objektif.
Hal itu disampaikan Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat meninjau proses seleksi timnas U-17 Indonesia di Bali, Minggu (16/7/2023).
Pada hari kedua, seleksi timnas untuk Piala Dunia U-17 2023 Indonesia 10 November-2 Desember 2023 itu diikuti hampir 1.000 peserta, tepatnya 947 pesepakbola remaja.
Para peserta bukan hanya berasal dari Pulau Dewata, tetapi juga dari Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Para peserta bukan hanya berasal dari Pulau Dewata, tetapi juga dari Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Jumlah peserta seleksi di Bali United Training Center, Pantai Purnama, Gianyar itu menjadi rekor terbanyak saat ini. Dikutip dari laman resmi PSSI, pssi.go.id, Minggu, seleksi pertama di Palembang, Jumat (14/7/2023) diikuti 179 orang.
Pelatih Bima Sakti bersama tim masih akan menggelar seleksi di beberapa kota.
Terkait dengan seleksi ini, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, PSSI mengubah konsep untuk rekrutmen tim U-17 yang akan disiapkan untuk Piala Dunia U-17.
Untuk melahirkan pemain unggul, mantan Presiden Inter Milan itu memastikan proses seleksi berjalan objektif. Dia menekankan agar tidak boleh ada ‘titipan’ dalam seleksi pemain. “Semuanya harus sesuai kriteria,” kata Erick melalui rilis yang diterima Solopos.com, Minggu.
Selain untuk persiapan Piala Dunia U-17, tim ini disiapkan untuk jangka panjang yaitu untuk Piala Dunia U-20 pada 2025. Oleh karena itu, selain dari tim yang saat Ini sedang melakukan TC di Jakarta, PSSI juga memberi kesempatan kepada talenta-talenta muda di 12 Kota dan sekitarnya untuk bisa memberikan yang terbaik.
Sementara itu, team scouting timnas U-17 untuk Piala Dunia U-17 yang dipimpin coach Indra Sjafri menyebut ada beberapa hal yang menjadi penilaian timnya.
“Ada beberapa hal yang kami lakukan dalam proses seleksi ini. Kami mencari pemain yang benar-benar bisa disiapkan untuk pemain tim nasional,” ujar coach Indra.
Dia menambahkan pemain-pemain yang tidak memenuhi standar kualitas turnamen internasional akan disalurkan ke akademi-akademi sepak bola di Indonesia.
“Kami melihat baru visual belum tes fisik, psikotest dan test IQ. Proses ini hanya baru melihat bagaimana individual taktikal dia (peserta seleksi), grup taktikal dan bagaimana tim taktikalnya dia,” imbuh Coach Indra.
Sementara itu, pelatih kepala timnas Indonesia U-17 Bima Sakti telah memanggil 34 pemain muda untuk menjalani seleksi di Jakarta.
Termasuk dengan dua pemain muda Bali United Youth, Andre Pangestu dan Komang Ananta. “Kerangka tim sudah ada. Ini mencari tambahan kekeurangan-kekurangan yang ada di dalam tim” imbuh coach Bima.