SOLOPOS.COM - Logo Piala Eropa 2016 (JIBI/Harian Jogja/UEFA)
Euro 2016 bakal digelar di Prancis pada musim panas mendatang.
Solopos.com, NYON – Pentas Euro 2016 yang akan digelar di Prancis musim panas mendatang terancam berlangsung tertutup. Prancis selaku tuan rumah dikhawatirkan masih menjadi sasaran ancaman bom seperti yang terjadi pada November 2015 lalu.
Uni Sepak Bola Eropa (UEFA) khawatir jika serangan lanjutan bisa saja terjadi pada perhelatan Euro 2016. UEFA sedang mengatur rencana untuk mengantisipasi kemungkinan ancaman teror pada saat turnamen tengah berlangsung. Salah satunya dengan menggelar pertandingan secara tertutup alias tanpa penonton.
Langkah besar itu diambil mengingat serangan bom yang terjadi kala Perancis melakukan pertandingan persahabatan melawan Jerman di Stade de France, November 2015 lalu. Meskipun pada saat itu teroris berhasil dihalau untuk masuk ke dalam stadion, namun bom tetap meledak di luar.
Ledakan itu pun menewaskan 130 orang dan sebagian lainnya mendapat luka parah. Bahkan semua pemain pun harus bermalam di stadion pada hari itu. “Jika ada masalah keamanan, kami akan melangsungkan pertandingan tanpa penonton,” ujar Direktur Euro 2016, Martin Kallen, seperti dikutip dari BBC, Selasa (1/2/2016).
Kallen menambahkan pihaknya juga tengah mencari solusi lain selain menggelar pertandingan tertutup. Dia menyebut pertandingan bisa saja digelar di tempat yang berbeda atau menunda waktu hingga situasi benar-benar aman.
“Ada kemungkinan pertandingan akan ditunda atau waktu akan dimundurkan dari jadwal semula. Tapi hari ini tidak ada tanda-tanda ancaman ekstrem atau masalah yang mengkhawatirkan,” tutup Kallen.
Euro 2016 sendiri akan mulai berlangsung pada 10 Juni hingga 10 Juli 2016 mendatang. Sebanyak 24 negara dipastikan akan berlaga di event empat tahunan itu. Duel tuan rumah Prancis melawan Rumania bakal menjadi laga pembuka dan akan digelar di Stade de France. (Claudia Noventa/JIBI/Solopos.com)