SOLOPOS.COM - Kepala Pelatih Ganda Putra Pelatnas PBSI, Aryono (kedua dari kanan), memberikan arahan kepada Pramudya/Yeremia di China Masters 2023. (Istimewa/Tim Humas dan Media PP PBSI)

Solopos.com, SOLO – Hasil evaluasi untuk penampilan ganda putra Indonesia di China Masters 2023 masih terkait tentang masalah kepercayaan diri.

Hasil itu diungkapkan oleh Kepala Pelatih Ganda Putra Pelatnas PBSI, Aryono, setelah hasil tak maksimal ganda putra pelatnas di China Masters 2023. Ganda putra Indonesia maksimal hanya mencapai babak perempat final.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Mereka adalah Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin serta Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan. Sedangkan dua ganda pelatnas lainnya malah kandas sebelum bisa mencapai perempat final.

“Secara umum penampilan para pemain ganda putra di turnamen China Masters 2023 kembali kepada masalah kepercayaan diri pemain yang perlu ditingkatkan. Hal itu berakibat langsung kepada penampilan pemain. Di satu pertandingan, kepercayaan diri bisa bagus. Tetapi di pertandingan berikutnya malah menurun,” kata Aryono dikutip Solopos.com dari keterangan PP PBSI, Sabtu (25/11/2023).

“Dari kepercayaan diri yang tidak stabil tersebut, konsistensi penampilannya di lapangan juga bisa tidak stabil. Bisa bagus, juga bisa kurang bagus. Untuk itu yang perlu ditingkatkan lagi adalah rasa kepercayaan dirinya. Selain itu dari sisi pertahanan sebenarnya sudah bagus, tetapi masih kurang rapat. Ini yang harus ditingkatkan.”

“Dan juga unforced error-nya perlu dikurangi. Semua itu akibat rasa percaya dirinya tidak konsisten yang membuat kontrol permainan dan ketenangannnya juga tidak stabil. Kekurangan-kekurangan inilah yang yang perlu ditingkatkan lagi,” ucap Aryono.

Dia juga membeberkan hasil evaluasi terhadap penampilan satu persatu wakil Indonesia di sektor ganda putra China Masters 2023.

“Evaluasi untuk Pram/Yere, secara pertahanan sudah bagus. Cuma dari kontrol permainan ada yang harus diperbaiki. Kapan mereka harus melakukan smash keras dan kapan harus pelan. Kapan defend-nya kencang dan kapan pelan. Masalah kontrol diperbaiki. Juga soal kesalahan sendiri perlu dikurangi,” ujar Aryono.

“Untuk Leo/Daniel, terutama Leo, powernya harus ditingkatkan lagi. Serangan dan pertahanannya harus ditingkatkan lagi. Kecepatan mereka pun harus ditambah. Jangan lupa error Leo/Daniel harus dikurangi.”

“Sedangkan untuk Bagas/Fijri, juga soal kepercayaan diri harus ditingkatkan lagi. Saat di Denmark dan Prancis mereka tampil bagus. Tetapi di sini menurun lagi dari segi performanya. Intinya mereka perlu ditingkatkan rasa percaya dirinya. Mereka harus percaya kepada dirinya bahwa mereka sebetulnya punya kemampuan dan permainan yang bagus.”

“Untuk Fajar/Rian, setelah tampil terakhir Fajar mengaku bahwa pinggangnya kena lagi. Tetapi ini bukan sebagai alasan mereka setelah kalah. Tetapi memang cedera Fajar cukup mengganggu penampilan. Selain itu, kepercayaan diri Fajar/Rian harus lebih ditingkatkan lagi. Jangan lupa, kemauan dan fight untuk bisa balik kembali ke bentuk permainan terbaik seperti dulu harus lebih ditambah,” kata Aryono.

“Untuk Hendra/Ahsan mengingat usia, hanya kecepatan dan kekuatannya yang perlu ditingkatkan. Sebab mereka dari segi teknis dan skill permainan sudah bagus. Hanya speed dan powernya ditambah lagi,” ungkap Aryono.

Seperti diketahui Hendra/Ahsan memang menjadi pemain profesional dan tidak masuk dalam skuad pelatnas PBSI. Meski demikian, mereka tetap bisa berlatih di Pelatnas Cipayung, baik untuk rekan latih tanding maupun transfer ilmu kepada para juniornya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya