Sport
Kamis, 26 September 2013 - 01:20 WIB

F1 : Webber Bantah Abaikan Marshal Singapura

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mark Webber menyemprotkan sampanye setelah memenangi GP F1 Inggris di Sirkuit Silverstone, Minggu (8/7/2012). (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Solopos.com, SINGAPURA – Pembalap Red Bull Racing-Renault, Mark Webber, membantah anggapan yang menyatakan dia telah mengabaikan perintah marshal atau petugas trek saat ‘Taxi Incident’ di balapan Grand Prix (GP) Formula One (F1) Singapura  di Sirkuit Marina Bay Streets, Minggu (22/8).

Sebelumnya, otoritas balap motor atau FIA menyatakan bahwa Webber tak menghiraukan perintah marshal Singapura yang meminta pembalap Australia itu untuk tidak berjalan di lintasan balapan.

Advertisement

Saat itu, Webber terhenti di lap terakhir dan memarkirkan mobilnya di tikungan ketujuh karena kekurangan air dan mesinnya terbakar. Ia kemudian berjalan kaki di sirkuit sebelum akhirnya mendapat tumpangan pembalap Ferrari, Fernando Alonso, yang sudah menyelesaikan balapan, untuk sampai ke pit stop. Aksi Webber dan Alonso ini kemudian dikenal dengan sebutan ‘Taxi Incident’. Akibat aksi ini Webber mendapat sanksi pengunduran 10 posisi saat adu kebut jet darat di GP F1 Korea, Oktober mendatang.

Namun, Webber tak terima dengan sanksi ini. Rekan setim Sebastian Vettel ini bahkan mengaku dirinya tak mendapat imbauan dari marshal Marina Bay Streets sebelumnya.

“Tak ada interaksi apa pun dengan ofisial lintasan setelah kami mematikan api,” tulis Webber dalam akun Twitter-nya, seperti dilansir bbcsports.co.uk, Rabu (25/9).

Advertisement

Alonso juga terkena teguran atas aksinya menjemput Webber. Ia menyetop mobilnya di tengah lintasan dan membahayakan dua pembalap Mercedes, Lewis Hamilton dan Nico Rosberg, yang berada di belakangnya.

Pembalap McLaren, Jenson Button, juga menganggap hukuman untuk Webber terlalu berlebihan. “Mengecewakan melihat hukuman untuk Mark Webber dan Fernando Alonso, bertindak sportif tidak harus dihukum. [Mereka] bisa berhenti di tempat yang lebih aman, tapi masih sedikit ngawur,” tulis Button di akun Twitter-nya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif