SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO –Regenerasi atlet memperoleh perhatian serius Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Jateng begitu event PON XVIII/2012 di Riau berakhir. Regenerasi perlu dibahas sejak dini lantaran banyak atlet yang hampir mendekati generasi tua sekaligus lambannya atlet generasi muda yang muncul ke permukaan.

Demikian dijelaskan Ketua FASI Jateng, Kolonel Pnb Kusworo saat ditemui wartawan di Mes TNI AU Sasono Jumantoro Cokrosuman, Kemlayan, Solo, Selasa (23/10/2012) pagi. Dalam kesempatan tersebut, Kusworo yang juga menjabat Danlanud Adi Soemarmo itu siap menjemput bola guna menjaring bibit-bibit muda andal yang memiliki talenta di atas rata-rata di Jateng.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Di PON Riau kemarin, FASI Jateng memperoleh delapan medali emas yang disumbang dari aeromodeling (dua keping), paralayang (lima keping) dan terbang layang (satu keping). Prestasi itu diraih dengan zero accident. Selanjutnya, kami mengajak seluruh masyarakat untuk bergabung dengan FASI Jateng untuk kepentingan regenerasi,” tegasnya.

Dalam pertemuan yang ditunjukkan untuk menjalin tali silaturahmi dengan media di Solo itu, Kusworo memberi apresiasi tinggi kepada Pordirga yang telah meraih medali di PON. Diharapkan, para peraih medali dapat meningkatkan kemampuan di event-event yang lebih tinggi.

“Pordirga yang menginduk di FASI, yakni terbang layang, terjun payung, aeromodeling, Persatuan Gantole dan Paralayang Indonesia (PGPI), mikrolite,” ujarnya.

Kusworo mengharapkan, FASI Jateng segera mendapatkan atlet-atlet muda, terutama yang masih duduk di tingkat SD/sederajat-SMA/sederajat. Dengan usia seperti itu, bakal mempermudah menyambung generasi emas ke depan.

“Kami yakin, kalau memperoleh atlet muda, dalam waktu 2-3 tahun ke depan, FASI Jateng akan menjadi yang terbaik. Apalagi, ditunjang dengan fasilitas latihan yang bagus,” ujarnya.

Pada kesempatan kemarin, Kapordirga Terjun Payung (Mayor Munadi), Kapordirga Terbang Layang (Lettu Tek Tarno), Kapordirga Aeromodeling (Kapten Tek Jaka Raharja) dan perwakilan Pordirga mikrolite (Hengki Kosasih) dan PGPI sama-sama mencemaskan aspek regenerasi atlet di masa mendatang. Salah satu kendala mencetak atlet generasi muda, yakni citra yang muncul di tengah masyarakat bahwa olahraga dirgantara termasuk olahraga yang mahal.

“Atlet muda-muda sepertinya belum terlihat dan masih malu-malu bergabung. Padahal, peluang bergabung cukup besar. Apalagi, atlet yang kami miliki sangat terbatas,” jelas Lettu Tek Tarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya