Sport
Senin, 17 Juli 2023 - 22:26 WIB

Fenomena Kiper Berkulit Hitam Sedikit di Sepak Bola Eropa, Ini Penyebabnya

Newswire  /  Rudi Hartono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kiper Inter Milan, Andre Onana, yang diincar Manchester United. (Instagram/@andreonana.24).

Solopos.com, JAKARTAAndre Onana yang tak lama lagi berseragam Manchester United adalah sedikit dari kiper berkulit hitam di sepak bola Eropa, fenomena yang terjadi sejak lama.

Sosok penjaga gawang Inter Milan itu mencuri perhatian para pencinta sepak bola akhir-akhir ini, tak terkecuali di Indonesia. Terlebih, kiper timnas Kamerun itu memiliki hubungan dengan sepak bola Indonesia meski tak secara langsung.

Advertisement

Andre Onana merupakan adik kandung Nnana Onana yang pernah memperkuat Persikad Depok dan Persis Solo pada masa lalu.

Nnana dalam sebuah wawancara mengaku pernah memberi sarung tangan kiper yang dibelinya dari salah satu mal di Depok untuk sang adik.

Advertisement

Nnana dalam sebuah wawancara mengaku pernah memberi sarung tangan kiper yang dibelinya dari salah satu mal di Depok untuk sang adik.

Pembahasan yang gencar tentang Andre Onana membuka mata bahwa ada fenomena di sepak bola Eropa sedikit ada kiper berkulit hitam. Fenomena itu diulas olah akun Instagram Box2Box Football Podcast.

Dikutip Solopos.com dari akun Instagram tersebut, Senin (17/7/2023), akun tersebut juga menyebut fenomena itu tak hanya di Eropa tetapi juga terjadi di sepak bola Indonesia. Ternyata ada faktor yang menyebabkan fenomena tersebut terjadi.

Advertisement

Namun, dibanding kiper berkulit putih, populasi kiper berkulit hitam terbilang sedikit di sepak bola Eropa yang dianggap sebagai pusat sepak bola.

Menurut Richard Giulianotti dalam buku berjudul Football: A Sociology of the Global Game, bagi kamu elite kulit putih seorang kiper biasanya memiliki karakteristik yang berkaitan dengan kecerdasan dan rasionalitas.

Sementara, para pemain berkulit hitam selalu memiliki stigma cepat dan bertenaga. Hal itu membuat mereka biasanya ditempatkan di posisi bek tengah atau gelandang bertahan.

Advertisement

Berbeda halnya dengan di Brasil yang memiliki anekdot kiper berkulit hitam. Anekdot itu muncul setelah kiper berkulit hitam timnas Brasil Moacir Barbosa dianggap sebagai biang keladi kegagalan Brasil menjadi juara dunia di tanah sendiri pada 1950.

Salah satu anekdot Brasil berbunyi, berlatih yang keras hingga engkau kelak jadi seperti Gilmar dos Santos. Jika tidak, nasibmu akan seperti Moacir Barbosa.

Fenomena tak banyak kiper berkulit hitam juga terjadi di sepak bola Indonesia. Bisa dibilang saat ini cukup sedikit kiper dari Papua.

Advertisement

Nama yang paling banyak diingat di era Liga Indonesia adalah mantan kiper Sriwijaya FC dan Persipura, Selsius Gebze. Ada juga kiper PON Papua 2021, John Pigai. Namun dia belum mampu bermain di kompetisi tertinggi.

Namun, belum diketahui secara pasti penyebab atau alasan kiper berkulit hitam di sepak bola Indonesia sedikit apakah sama seperti penyebab terjadinya fenomena itu di sepak bola Eropa.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif