SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

 

Harianjogja.com, SIDOARJO — Partai puncak kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2014 akhirnya tiba. Dua tim terbaik dari 63 klub peserta yang mulai berkompetisi sejak 15 April akan berhadapan di laga final, yakni Pusamania Borneo FC vs Persiwa Wamena. Laga final sendiri akan berlangsung di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Kamis (27/11), kick-off 15.30 WIB.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dilansir dari laman LigaIndonesia, operator liga telah menyiapkan Tropi juara, medali dan hadiah uang sebesar Rp500 juta untuk tim yang keluar menjadi juara Divisi Utama kali ini. Runner-up mendapatkan tropi, medali dan hadiah uang Rp350 juta. Penghargaan individu yang diberikan adalah Top Skorer dan Pemain Terbaik.

Sementara kabar kurang sedap menerpa Pusamania Borneo FC jelang laga final. Laskar Pesut Etam kehilangan lima pemain andalannya karena cedera.

“Jelang final, kita memang dihadapkan pada lima pemain yang cedera. Ferry Aman Saragih sudah cedera sejak sebelum semifinal, dan ditambah lagi dengan cederanya Rahmat Latief, Akbar Rasyid, Usep Munandar serta Febri Hamzah. Tapi ini situasi yang harus kita hadapi, dan kami menyiapkan antisipasinya,” kata Iwan Setiawan, pelatih PBFC.

Absennya Rahmat dan Usep jelas menjadi persoalan yang pelik. Keduanya berposisi sebagai duet center-back utama Pesut Etam. Begitupula dengan Akbar Rasyid yang mengisi posisi gelandang bertahan. Kondisi ini bisa saja membuat Danilo Fernando harus membagi konentrasi dengan sedikit ditarik agak ke belakang di posisinya sebagai pengatur serangan. Menjadi masalah lagi, lini depan PBFC di semifinal pun terlihat kurang tajam, sehingga butuh support maksimal dari tengah.

“Ya, kita sudah evaluasi laga di semifinal. Memang kita kurang memiliki penyerang yang berani melakukan tusukan ke dalam kotak penalty. Tapi hal itu sudah kita siapkan solusi dan taktik strategi yang akan dipakai di final,” ungkap Iwan.

Sedangkan kubu Persiwa Wamena mengusung misi menghapus kutukan pada partai final kali ini. Selama ini, Persiwa seringkali hanya menjadi runner-up di kompetisi yang dijalani, seperti ketika di Divisi Satu, ISL 2009, dan Inter Island Cup 2010.

“Kami seperti dapat kutukan selalu jadi runner-up, jadi besok kami ingin menghapusnya untuk menjadi juara,” kata manajer Persiwa, Agus Santoso.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Persiwa diuntungkan dengan kondisi pemainnya yang siap tempur. Bahkan, tidak ada satu pemain pun yang mengalami cedera ataupun terkena larangan bertanding.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya