SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Tim Amerika Serikat mengejar trofi kelima (Reuters)

Tim Amerika Serikat mengejar trofi kelima (Reuters)

Promosi Meniti Jalan Terakhir menuju Paris

Solopos.com, CHICAGO— Berhadapan dengan Panama, kesebelasan Amerika Serikat (AS) diprediksi tidak akan semulus ketika mereka menuju ke final Gold Cup 2013. Mampukah skuat Sam’s Army melanjutkan dominasi dan merebut untuk kali kelima Piala Concacaf yang kini disebut Gold Cup di laga puncak, Senin (29/7) dini hari WIB nanti?

Skuat besutan Jurgen Klinsmann tampil di final dengan memenangi semua pertandingan sebelumnya tanpa banyak mengalami kesulitan. Mereka
memeragakan permainan sepak bola impresif. Mereka membuat kepayahan para lawan.

Barisan serang AS juga begitu moncer dengan mengemas 19 gol dari penyisihan grup hingga semifinal. Kemonceran di lini depan dibarengi dengan kokohnya pertahanan mereka. Terhitung hanya empat kali gawang Nick Rimando, kiper AS, kebobolan gol.

Rekor kemenangan beruntun terus berlanjut dan laga ini memberi peluang besar memperpanjang catatan itu. Kabar baik lainnya, tidak ada pemain cedera atau terkena sanksi kecuali sang pelatih Klinsmann yang dihukum satu pertandingan karena dianggap memprotes wasit ketika laga kontra Honduras di semifinal.

Dengan absennya Klinsmann, persiapan AS tampak begitu
sempurna menghadapi Panama di Stadion Soldier Field, Chicago,
Illinois. Namun striker AS, Landon Donovan, mewaspadai efek kejut dari Panama yang secara tidak terduga mengeliminasi Meksiko di semifinal.

“Saya memprediksi pertandingan ini akan lebih sulit. Kami tahu pertandingan Minggu [waktu setempat] akan berbeda dengan pertandingan lain yang sebelumnya kami jalani,” ujar Donovan yang menyumbang lima gol dan tujuh assist bagi AS di turnamen ini seperti dilansir
Foxsports, Sabtu (27/7/2013).

Sementara kapten AS, DaMarcus Beasley, memastikan absennya Klinsmann tak akan memengaruhi fokus dan determinasi timnya untuk mendatang trofi juara Gold Cup untuk kali kelima dalam sejarah. “Kami tidak boleh membiarkan hal itu [absennya Klinsmann] memengaruhi kami. Kami
harus bermain dan memainkan permainan kami sendiri,” kata Beasley.

“[Klinsmann] memberi kami taktik, namun di saat yang sama kami tahu bagaimana bermain sepak bola. Kami tahu bagaimana dia ingin kami bermain. Saya yakin dia akan menyemangati kami di mana pun dia duduk,” sambung dia.

Meski AS mengantongi catatan mengesankan dan difavoritkan memenangi turnamen ini, Panama jelas bukan lawan sembarangan. Mereka tak hanya
mengalahkan Meksiko dengan skor 2-1 di semifinal, namun mereka juga mengemas kemenangan dengan skor identik saat menghadapi tim yang sama
di laga pembuka penyisihan grup.

Kekuatan Los Canaleros, julukan Panama, merata di semua lini. Mereka merupakan tim yang terorganisir dengan bagus dengan dukungan fisik yang kuat. “Panama harus kembali memainkan permainan sempurna. Kami berusaha menjadi lebih baik ketimbang rival,” ujar pelatih Panama,
Julio Dely Valdes, seperti dilansir concacaf.com.

“Kami mampu menghalau para pemain kunci Meksiko dan kami juga mampu menghalau mereka [AS]. Tim lainnya memiliki hal-hal bagus dan buruk dan kami akan ada di sana menghadapi AS dan menghalau para pemain
kunci mereka. Saya pikir itu akan menjadi kunci pertandingan,” sambungnya. (Aerani Nur Hafnie/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya