SOLOPOS.COM - BIBIT BARU-Turnamen biliar POBSI Jogja 9 Ball Tournament Pemula diharapkan bisa mencetak bibit-bibit baru pebiliar yang bisa mewakili Jogja dan DIY. Seri dua berlangsung di Planet Pool Centre, 9-15 Januari 2012.(HARIAN JOGJA/KUSNUL ISTI QOMAH)
BIBIT BARU-Turnamen biliar POBSI Jogja 9 Ball Tournament Pemula diharapkan bisa mencetak bibit-bibit baru pebiliar yang bisa mewakili Jogja dan DIY. Seri dua berlangsung di Planet Pool Centre, 9-15 Januari 2012.(HARIAN JOGJA/KUSNUL ISTI QOMAH)
JOGJA—Para pebiliar yang berhasil memasuki babak grand final di seri kelima di POBSI Jogja 9 Ball Tournament Pemula nanti akan diseleksi menjadi atlet Pengkot Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Jogja.
Tournament Director POBSI Jogja 9 Ball, Donald Lapod Laukon memaparkan pebiliar yang dinilai berpotensi akan ditinjau untuk dijadikan atlet Jogja. “Turnamen ini memang sebagai ajang pencarian bibit-bibit muda atlet Jogja. Karena itu kami menggelar kelas pemula dengan handicap empat,” papar dia kepada Harian Jogja ketika ditemui di Planet Pool Centre, Minggu (16/1).
Hal yang akan ditinjau dari pebiliar antara lain kestabilan penampilan, mental dan kepribadian. “Pebiliar yang berhak masuk ke grand final adalah yang minimal ikut dua seri dan mengumpulkan poin hingga dia bisa masuk jajaran 64 besar,” imbuh dia.
Turnamen ini masih berlangsung sampai seri kedua dari 9-15 Januari yang diikuti 156 pebiliar. Technical pertandingan, Basuki Adi Nugroho menambahkan dari babak penyisihan menggunakan sistem mencari tiga kali kemenangan.
“Di babak 64 besar empat kali kemenangan, babak 32 besar lima kali kemenangan dan semifinal hingga final enam kali kemenangan,” papar dia.
Yang menjadi juara akan mendapat kesempatan untuk menaikkan handicapnya. Turnamen ini merupakan yang pertama kali digelar POBSI Jogja. Rencananya akan diadakan pula turnamen kelas pratama yang berhandicap lima.
Atlet-atlet yang terjaring dari turnamen ini kelak diharapkan bisa menjadi wakil Jogja dan DIY di ajang sekelas nasional dan internasional.(Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)