SOLOPOS.COM - PSS Sleman

Fisioterapis PSS Sigit Pramudya juga mengalami memar dan luka akibat diduga dianiaya oleh ofisial dan pemain Cilegon

Harianjogja.com, SLEMAN-Manajemen PSS Sleman akhirnya mengirimkan surat protes dan bukti-bukti tindakan tidak sportif dari Cilegon United dan wasit Fajar Imanuel Ginting yang memimpin jalannya laga kelima Grup A babak 16 Besar Liga 2 2017, di Stadion Krakatau Steel, Jumat (6/10/2017) sore.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Selain gagal meraih poin penuh di laga away, akibat tindakan tidak sportif dari Cilegon United dan wasit Fajar Imanuel Ginting, fisioterapis PSS Sigit Pramudya juga mengalami memar dan luka akibat diduga dianiaya oleh ofisial dan pemain Cilegon.

“Fisioterapis kami telah divisum. Ada luka di dahi, dan beberapa tempat lainnya. Bukti visum ini kami lampirkan bersama dengan beberapa bukti, di antaranya rekaman video terkait dengan hukuman penalti yang diberikan oleh wasit Fajar Imanuel Ginting,” kata Direktur Operasional PT Putra Sleman Sembada Rumadi kepada wartawan, Minggu (8/10/2017) siang.

Rumadi mengatakan, pengajuan surat protes tersebut sejatinya tidak akan mengubah hasil kalah 3-2 dari Cilegon United. Meski demikian, ia berharap agar surat protes tersebut ditanggapi dan kejadian yang sama tidak terjadi kepada PSS maupun tim lainnya di Indonesia. “Jika tidak bisa memperbaiki jangan merusak. Jika kami diam, berarti kami membiarkan,” lanjut Rumadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya