SOLOPOS.COM - Ban mobil balap Ferrari yang dikendari Sebastian Vettel pecah saat balapan di GP Belgia, Sirkuit Spa-Francorchamps, dua pekan lalu. Ist/skysport.com

Formula One 2015 di Monza menyisakan perselisihan antara produsen ban Pirelli dengan pembalap Ferrari Sebastian Vettel.

Solopos.com, MONZA—Produsen ban Formula One (F1), Pirelli, siap membeberkan insiden kegagalan ban yang dialami pembalap Ferrari, Sebastian Vettel, di GP Belgia, Sirkuit Spa-Francorchamps, dua pekan lalu. Pirella akan menjelaskan lebih lanjut penyebab tragedi yang dialami juara dunia empat kali itu di GP Italia, di Sirkuit Monza, akhir pekan ini.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

Insiden pecah ban yang dialami Vettel di Belgia menyebabkan Pirelli sebagai pemasok ban mendapat sorotan tajam. Tapi, pabrikan ban asal Italia itu tak mau disalahkan begitu saja. Menurut Pirelli, Vettel tak mungkin mengalami hal tersebut jika saja proposal mereka mengenai pembatasan jumlah lap tiap ban disetujui oleh FIA. Vettel meradang setelah ban pecah hanya dua lap jelang garis finis.

Alhasil, podium ketiga yang ada di depan mata Vettel melayang. Vettel dan Ferrari mengadopsi strategi sekali pit stop di Belgia. Sebelum peristiwa nahas itu terjadi, pembalap Jerman itu sudah melahap 28 lap dengan jenis ban medium. Kekecewaan serupa juga diungkapkan pembalap Mercedes, Nico Rosberg, yang bermasalah dengan ban ketika melakoni sesi latihan bebas.

“Kami dalam tahap final investigasi soal ban Sebastian Vettel di Spa. Kesimpulan detail soal teknis dan analisis akan dibeberkan di Monza,” ujar Direktur Motorsport Pirelli, Paul Hembery, dilansir crash.net, Selasa (1/9/2015).

Pirelli menggarisbawahi insiden Vettel murni kesalahan Ferrari karena memaksakan kekuatan ban hingga pada batas kemampuan yang berujung pecah. Hal ini merujuk pada permintaan mereka untuk menetapkan batasan jumlah lap dalam sekali pemakaian satu set ban, dua musim lalu. Sayang, proposal itu berisi batasan maksimal satu ban adalah 50 persen dari seluruh lap dalam sebuah balapan tak digubris.

“Jika aturan tersebut diterapkan di Spa, maka batasan maksimal pemakaian ban adalah 22 lap,” imbuhnya.

Sebelumnya, Team Principal Ferrari, Maurizio Arrivabene, menegaskan strategi one stop bukan tanpa perhitungan. Tim sudah mengkaji berdasarkan data dan bukan perjudian semata demi mengejar podium. Selain itu, mereka juga telah mempertimbangkan kualitas ban Pirelli.

“Itu rencana utama kami dan semua sudah dikaji berdasarkan data. Seb tentu saja kecewa. Meskipun bertindak agresif, Anda bukan melakukan sesuatu yang gila,” jelas Arrivabene. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya