SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Formula One 2016 akan diikuti oleh pembalap Indonesia, Rio Haryanto.

Solopos.com, SOLO – Rio Haryanto resmi membalap di Formula One. Pembalap Indonesia asal Solo, Jawa Tengah, itu bergabung dengan Tim Manor Racing sebagai pay driver. Lalu apa itu pay driver? kurang lebihnya adalah pembalap yang membayar tim untuk menyertakan mereka ikut dalam turnamen.

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

Perjuangan Rio menuju panggung F1 memang berjalan alot. Pemuda 22 tahuin itu diminta Manor untuk membayar 15 juta poundsterling atau setara Rp225 miliar. Berbagai usaha dilakukan Rio, mulai dari mencari sponsor hingga meminta bantuan pemerintah pun dilakukan. Hingga akhirnya dia mampu membayar uang muka 3 juta poundsterling atau Rp45 miliar. Beruntung Manor menyutujui negosiasi dan mengiyakan keinginan Rio mengaspal di F1.

Seperti dirangkum Solopos.com dari berbagai sumber, Kamis (18/2/2016), pay driver sendiri bukan hal yang baru di F1. Model perekrutan semacam ini memang sah-sah saja di adu balap jet darat. Pay driver berguna menghidupi tim-tim semenjana. Pasalanya untuk mengarungi F1, tim membutuhkan dana yang tak sedikit. Dengan model pay driver, tim akan mendapat tambahan dana untuk mengarungi musim.

Sebelumnya, Rio tak hanya diminati oleh Manor. Rio juga dibidik oleh Tim Force India. Namun Rio harus membayar lebih mahal untuk gabung bersama mereka. Setidakanya Rio harus menyediakan dan hingga 25 juta poundsterling atau Rp485 miliar untuk bergabung dengan Force India. Oleh karean itu, Manor adalah tim yang paling mungkin dibela Rio jika ingin membalap di F1.

Fakta itu membuktikan tak hanya skill yang dibutuhkan di F1. Maka dari itu, meski kemampuan Rio sangat diminati Manor, namun dia tetap terancam gagal menduduki kokpit tim yang bermarkas di Inggris tersebut. Hingga akhirnya kini ia resmi menjadi pembalap Manor. Namun tak hanya Rio yang mengalami nasib tersebut.

Seperti dikutip dari Espnfc, pembalap sekelas Fernando Alonso juga pernah menjadi pay driver. Saat dikontrak Ferrari, Alonso membawa serta Santander sebagai sponsor ke tim asal Italia itu. Bahkan legenda F1 Michael Schumacher dan Niki Lauda juga menjadi pay driver di awal kariernya. Dengan bakat besar yang dipunya, Alonso, Schumacher dan Lauda kemudian lebih layak dibayar daripada membayar.

Pada 2011 lalu, Pastor Maldonado mendapat dukungan dana 30 juta poundsterling atau Rp582 miliar dari perusahaan minyak nasional di Venezuela untuk berlaga di F1. Kemudian, ada juga Sergio Perez yang sepenuhnya didukung oleh pemerintah Meksiko untuk bisa mengaspal di balapan mobil paling populer itu.

Sebenarnya keberadaaan pay driver sudah mendapat sejumlah kritik. Namun lantaran dana operasional untuk mengarungi satu musim di F1 yang sangat besar, sejumlah tim harus melakukan strategi ini. Tambahan sponsor dari pembalap ditambah sponsor tim dan hak siar akan bisa menyokong kekuatan finansial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya